Soroti Kerusakan Politik Dinasti, Faizal Assegaf: Dinasti Jokowi dan Megawati Sama Saja!

eramuslim.com – Kritikus Faizal Assegaf menyebut Presiden Jokowi dan Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri sama saja. Dalam hal membangun politik dinasti di Indonesia.

“Tentang dinasti Jokowi, tak kalah rusaknya perilaku politik dinasti Megawati. Dalam pembagian kekuasaan, saling menikmati,” ungkapnya dikutip dari unggahannya di X, Selasa (19/3/2024).

Meski Jokowi dianggap menghianati Megawati. Ketua Umum PDIP yang mengusungnya dari Pilkada Solo, Pilkada DKI, hingga dua kali Pilpres, Jokowi saat ini belum dipecat.

“Tak heran hingga kini, PDIP ogah memecat Jokowi yang dituding berkhianat,” ucapnya.

Meski begitu, ia mengatakan kini rakyat semakin matang dan cerdas memahami drama politik PDIP dan Jokowi. Di arena demokrasi, Faizal melihat keduanya tampil sebagai pemenang.

“Dinasti Megawati dan dinasti Jokowi lihai menyodorkan setiap pertentangan dan kemesraan. Di panggung demokrasi, akrobat politik disajikan rapi. Persenyawaan kepentingan di antara mereka membuat rakyat menjerit,” ujarnya.

Ia menilai, peran Megawati selama ini seperti seorang Ratu. Sementara PDIP, disebutnya partai yang pragmatis.

“Banyak tafsir dan spekulasi soal partai bersimbol banteng itu. Pragmatis, sosialisme akal-akalan, hipokrit dan bertopeng wong cilik. Fakta kerusakan demokari tidak lepas dari investasi politik licik dan jahat,” jelasnya.

Ia mengatakan, PDIP telah lama menginginkan dinasti politik. Para kader dan relawannya penjadi pelayan setia. Bukan memperjuangkan rakyat, tapi takluk pada kehendak dinasti.

“Lakon serupa tak beda dengan pola relasi kekuasaan Jokowi dan loyalisnya. Seolah peternakan politik, dimana para relawannya digiring dalam pengabdian membabi-buta. Pokoknya Jokowi dan keluarganya benar dan wajib dibela,” terangnya.

Ketika kepemimpinan Jokowi saat ini disebutnya rusak. Ia mengungkapkan itu mengkonfirmasi amburadulnya praktek dinasti politik Megawati.

“Hanya beda peran. Sama-sama merusak kehidupan bernegara dalam kurun waktu yang panjang,” imbuhnya.

Ia mengajak rakyat, aafr keluar dan menjauh dari poros politik Megawati dan Jokowi.

“Tak boleh terjebak dalam gorong-gorong permainan politik licik yang penuh sandiwara. Rakyat harus mandiri dan waspada,” pungkasnya. (sumber: Fajar)

Beri Komentar