Tahukah Anda, Zionis Dibelakang Upaya Ciptakan Pemerintahan Tunggal Dunia

Mereka tak pernah berhasil mendirikan negara Israel di tanah Palestina, sebagaimana yang nyaris diwujudkan oleh Herzl pada tahun 1897. Menurut the Congressional Records dan dokumen-dokumen yang tersimpan di Museum Inggris serta buku the War Memoirs yang ditulis oleh Robert Lansing, sang Duta Besar Amerika Serikat untuk London, dan tulisan Ramsey McDonald, Perang Dunia I adalah telah memberikan kesempatan emas kepada Herzl untuk mewujudkan pendirian negara Zionis di Palestina.

Lansing mendorong Amerika Serikat untuk melibatkan diri dalam PD I pada tahun 1915 dan atas instruksi Rothschild ia mengajak Presiden Wilson untuk bergabung mewujudkan mimpinya. Tekanan yang diberikannya kepada Wilson sangatlah hebat hingga mampu membuat Amerika Serikat ambil bagian dalam peperangan di Eropa tanpa menghiraukan pendapat 87 persen rakyat Amerika Serikat yang tidak sependapat dengan keputusan tersebut.

Kesan yang diberikan oleh kebanyakan ahli sejarah adalah sebagian besar warga Yahudi memiliki keinginan untuk mendirikan “Kampung Halaman Warga Yahudi” di Palestina. Setelah melakukan riset secara seksama saya berhasil menyimpulkan pernyataan ini tak lebih dari sekedar propaganda. Sebab sebagian besar kaum Yahudi relijius yang tinggal di Rusia dan Inggris justru beranggapan bahwa kampung halaman bangsa Yahudi tidak akan pernah didirikan hingga hari kedatangan Sang Juru Selamat.

Untuk mematahkan pendapat kaum Yahudi relijius ini Weisman berpidato di London pada tanggal 20 Mei 1917. Dalam pidatonya ia menyebutkan bahwa pemerintah Inggris mendukung rencana yang akan dilancarkan oleh kaum Zionis terhadap Palestina.

Tentu saja ia tak punya kapasitas untuk membuat pernyataan semacam itu. Namun ia percaya pengaruh dan prestise yang dimiliki oleh Lord Rothschild pasti akan membantunya untuk melancarkan ambisinya. Warga Yahudi relijius non-Zionis yang dipimpin oleh Claude Montefiore sangat kecewa mendengar pernyataan tersebut, terlebih lagi saat Weizman menyebutkan bahwa warga Yahudi relijius hanyalah sebuah “kaum minoritas”.

Menurut buku A History of Zionism, selembar surat yang ditandatangani oleh Montefiore dan David Alexander, ketua the British Broad of Deputies, telah dikirimkan kepada surat kabar the London Times. Surat kabar ini kemudian memuat surat tersebut pada tanggal 24 Mei 1917 dengan judul Palestine and Zionism, View of Anglo-Jewry: