Darimana China Bisa Sekaya Sekarang, Dagang? Ya Bukan Lah…

Kalau punya tabungan benaran harta di BI atau di menkeu segitu ngak mungkin Negara jago ngutang seperti sekarang untuk menutup anggaran ? apa lagi kemarin untuk corona, ngutang terbesar dalam sejarah Negara Indonesia, dahsyat..yang bayar cicit mu belum tentu lunas mas fatur.

Karena memang ngak punya mucle knowledge kalau Negara dalam keadaan perang, economic at war. Dan kalau di bilang ini wartime, ngeyelan mereka pejabat itu. Kita di bilang nyinyir. Apa lagi sama fans nya buzzernya yang fotonya gambar anjing, parah mereka itu. Di anggap orang yang beda sama junjungannya di anggap bodo, pdahal yan bodo ya mereka sendiri paranggak punya pengetahuan apa apa. Mending beda pendapat.

Ya sudah lah, lihat aja 2020 dan 2021 ini. Kapal miring jalannya kapten!!!

Lalu bagaimana membuat rupiah menguat apa? Fatur balik bertanyaan awalnya.

Say jawab, ada cara perlahan ada cara cepat. Cara perlahan lebih benar dan kuat, karena bukan cara “pemadam kebakaran” dan cara cepat bukan intervensi pasar seperti “buang garam kelaut”.

Pertama kita petakan, kemana dolar keluar setiap harinya. Beli BBM dan beli pangan oleh Negara, beli bahan baku produksi dan import barang dagangan konsumtif swasta. Itu dana yang butuh dollar harian yang besar, mungkin 95% larinya dolar ya hal ini.

Jadi kita mulai dari BBM. Bagaimana kita TIDAK IMPORT bbm. Nah ini kita membangun yang namanya nation strategy, startegi nasional 10 tahun kedepan.

Kalau saat ini lucu, malah di siapkan refinery pemurnian minyak yang mana di pikiranya adalah bahan mentahnya import. Otaknya impor terus. Hebatnya lagi ngak di bangun bangun kilang minyak tersebut hingga saat ini sehingga kita impor BBM jadi, bukan crude.

Kebijakan nasional bahwa pertamina satu-satunya perusahaan yang boleh jual beli minyak di ubah. Semua swasta nasional boleh. Negara memajakin saja. Saat ini pertamina lembaga yang sangat tidak efisien. Bandingnya dengan petronas yang sumber bahan bakunya sepersepuluh Indonesia (baca 10%), profitnya lebih bagus dari pertamina.

Jadi ikutkan swasta nasional membangun ketahan energi nasional, jangan di monopoli pertamina. Negara itu di atas pertamina. Kalau sekarang PERTAMINA ADALAH NEGARA. Lah kebalik balik ngak tuh!

Swasta harusnya boleh punya kilang minyak sendiri, refinery sendiri, distribusi sendiri. Swasta boleh bangun refinery berbahan baku Condesate light oil dan gas alam di conversikan jadi BBM. Technologi hydrocracking murah dan bisa skala mini, 10.000 barrel per day ada, 5000 barel per day ada, 1000 barrel per day ada.

Dan itu bisa at site, di sumur tambang, mine mouth. Ngak ada biaya distribusi bahan mentah.

Dengan mengubah semua condesate dan gas alam di Indonesia. ini bisa mengurangi unsur import. Mungkin dari 800.000 barrel per hari import jadi tingal 200.000 barrel per hari import.

Strategi ini mungkin tidak menghasilkan dollar, tetapi strategi ini men-replace, menggantikan import, pengaruhnya besar banget dalam fluktuasi mata uang karena mendadak DEMAND beli dolar berkurang. Sekarang kebutuhan dolar malah Negara sendiri yang beli. Lah lucu, intervensi jual dolar di pasar, tetapi di beli lagi oleh Negara untuk dana import?!!

Fatur mantuk mantuk kepalanya, lalu dia bertanya lagi. Lalu ayah semua ini sudah bicara ke pejabat Negara.

Saya jawab, ngak pernah berhenti ayah mencintai Negara ini tur. Solusi ini sudah berkali-kali ayah usulkan dan terus akan ayah usulkan. Ngak ada bencinya ayah sama Negara ini termasuk pemimpinnya, namun kalau ngak di dengar mau ngomong apa?

Tapi jangan takut, ayah terus bunyi. Hanya untuk membuktikan kita berkontribusi. Yang mencatat bukan kita tur, nanti turunan kita akan melihat. Anak cucu cicit akan melihat, kita pejuang! Kita sudah melakukan semampu kita walau itu tidak menghasilkan apa-apa dan kita tidak tak berharap apa-apa kecuali yang terbaik buat bangsa.

Itulah dialog singkat saya yang semoga sahabat mulai memahami pertanyaan di awal, apakah china membangun negaranya pakai surplus perdagangan cadangan devisanya? Jawabnya tidak, karena waktu mereka memulai membangun di tahun 1989 awalnya, di masa deng xio ping, mereka TIDAK PUNYA UANG SAMA SEKALI DAN TIDAK NGUTANGAN SEPERTI KITA.

Apa pakai FDI foriegn direct investment seperti kita? Ya ngak lahm siapa yanginvest Negara komunis otoriter tahun 90an itu?

Lalu pakai apa? mereka bisa bangun karena pakai MMT.

Gurunya para politbiro china adalah Michael Hudson guru besardari misouri university yang mengajari MMT di Peking University, termasuk xi jing ping presiden seumur hidup china dan pemimpin PKC china seumur hidup sekarang adalah muridnya.

Ok, sebentar. Sudah mulai faham khan? Apa Masih mau di jelaskan lagi? Kalau amerika bagaimana? #peace. (*glr)

Penulis: Mardigu Wowiek P