Fahri Hamzah: Para Penyerang Prabowo Frustasi Berat

Tapi, beliau memang sepeti aneh; terlalu rasional, blak-blakan, dan seolah emosional. Gaya dan cara inilah yang dikembangkan seolah beliau orang bahaya. Habibie tidak saja digambarkan sebagai penerus Suharto tetapi juga dianggap akan memperpanjang umur Orde Baru.

Sama dengan cara melihat Habibie, KELOMPOK INI tidak kuat melihat gaya dan cara Prabowo. Apalagi karena Prabowo itu seorang mantan tentara. Maka, pidatonya diolok-olok sebagai pidato seorang tiran yang akan membelenggu Indonesia dan menghilangkan kebebasan.

Itulah Prabowo yang saya kenal sejak kuliah. TENTARA yang berlatar keluarga INTELEKTUAL. Lahir sebagai anak orang yang sejak awal memikirkan bangsa dan negara. Sejak kuliah ia sudah menjadi perhatian aktivis mahasiswa. Karena ini TENTARA BERPIKIR LUAS.

Jangan kita bandingkan Prabowo dengan para jenderal di sekitar Suharto sebab ia berbeda. Orang mungkin tidak percaya bahwa orang ini merdeka sejak awal. Sebagai jenderal tentu harus merdeka. Dan ia membaca situasi secara mendalam. Ia punya masukan yang berbeda.

Ia tidak bisa MENJILAT, dan itulah DOSA Prabowo karena kelakuannya yang terlampau MERDEKA. Maka, justru ketika Orde Baru berakhir, dia mengambil semua resiko dari perbedaan yang ada. Saya melihat dari dekat bagaimana ia diadu domba dengan BJ Habibie presiden ketika itu.

Demikianlah akhir 2 sahabat yang punya karakter dekat. Mereka terlalu rasional dan membaca tabiat para elit kita yang PENJILAT. Bagi yang TIDAK PUNYA KARAKTER tentu yang gampang DIJILAT yang DIDUKUNG. Yang bisa diseret ke kiri ke kanan atas bawah. Yang KOSONG.

Masalah Prabowo adalah kalau dia memimpin: orang PINTAR dan orang BERPRESTASI dapat tempat. Tapi yang bisanya hanya BASA-BASI dan MENJILAT akan sulit dapat posisi. Lobi-lobi gelap tak dapat porsi sebab dia tidak gampang diyakinkan kalau tidak benar.

Para penyerang Prabowo sekarang FRUSTASI berat sebab yang dipilih jadi wakil adalah Sandiaga Uno, anak muda yang berbakat. Biasanya mereka menyerang pakai agama, keduanya bukan ustadz atau kyai. Tapi keduanya tidak bisa diadu dengan masyarakat. Terutama umat Islam.