Gaza : Negara Terkecil, Termuda dan Terkuat di Dunia


Oleh : Ust Fathuddin Ja:far

Saat ini, hampir tidak ada manusia di dunia yang tidak kenal Gaza atau Jalur Gaza.

Gaza adalah sebuah kota kecil di Palestina, terletak di pantai timur  laut Tengah dan berbatasan dengan Mesir.

Luasnya hanya 1.33% (365 km²) dari total luas bumi Palestina  dengan penduduk 2.048 juta di tahun 2020.

Gaza Dari Masa Kemasa

Sejak negeri Syam (Palestina, Suriah, Libanon dan Jordania) ditaklukkan umat Islam di zaman Khalifah Umar Ibnul Khattab tahun 16 H (637M), Gaza adalah di bawah wilayah pemerintahan Islam  sampai 1918.

Sejak itu, Gaza jatuh ke tangan pasukan Inggris pasca PD I (1918) disebabkan Khilafah Utsmaniyah yang berblok dengan Jerman kalah dalam PD I tersebut dan menjadi sangat lemah.

Sejak tahun 1948 sampai 1967, Gaza dibawah pemerintahan Mesir. Tahu1967, terjadi perang Arab-Israel selama 6 hari. Sejak itu, Gaza jatuh ke tangan Yahudi (Israel), termasuk Tepi Barat (Dhaffah Garbiyyah), seluas 21% dari total wilayah Palestina.

Gaza dan Hamas

Saat itulah Syekh Ahmad Yasin, rahimahullah, dan para aktivis Islam lainnya berfikir ulang bagaimana caranya mencetak kader dakwah dan jihad yang tangguh untuk memerdekakan Palestina dari jajahan Yahudi melalui gerakan dakwah dan tarbiyah jihadiyyah.

Persis 20 tahun kemudian, khususnya
Desember 1987, Syekh Ahmad Yasin dan 6 orang tokoh lainnya meluncurkan organisasi Hamas (Harokah Muqawah Islamiyyah/Gerakan Perlawanan Islam) dan sekaligus gerakan Intifadhah (perlawanan fisik) terhadap negara penjajah Zionis Israel  yang dideklarasikan Ben Gurion Mei 1948, kendati belum memilik kekuatan militer.

Di tahun-tahun awal intifadhah, kita masih ingat, betapa heroiknya masyarakat Gaza melawan prajurit-prajurit  Yahudi yang dilengkapi dengan senjata canggih, tank dan kendaraan lapis baja lainnya.

Hanya dengan batu, ketapel dan bom-bom molotov, anak-anak, remaja, pemuda, dewasa, orang tua dan bahkan emak-emak ikut menyerang pasukan Israel yang gagah perkasa, khususnya yang berkeliaran di Gaza.

Kurang dari 5 tahun, Hams dan spirit perjuangan kemerdekaannya menyebar ke seluruh wilayah Palestina, termasuk West Bank dan lainnya.

Yahudi Mulai Terancam

Para pemimpin Yahudi mulai ketar-ketir ketakutan. Tahun 1991, secara diam-diam mereka mengajak Yasir Arafat, salah seorang pemimpin Fatah dan juga pemimpin PLO berunding untuk berdamai di Oslo, ibu kota Norwegia.

Perundingan dilakukan rahasia dan berlanjut selama 3 tahu. Pada 13 September 1993  perjanjian perdamaian tersebut ditandatangani di Amerika Serikat di hadapan Presiden Bill Clinton. Pihak Israel diwakili Menlu Israel Shimon Peres dan pihak “Palestina” diwakili Yasir Arafat, tanpa melibatkan Hamas dan kelompok pejuang lainnya.

Inti Perjanjian Damai Dengan Yahudi/Israel

Jika kita teliti isi dalam tahap-tahap perjanjian tersebut maka intinya ialah :

1. PLO mengakui hak/kedaulatan Israel atas ± 78%  tanah Palestina. Sisanya  (±22%) untuk rakyat Palestina yaitu, Gaza dan West Bank.

2. Israel menyepakati adanya Wilayah Otonomi Palestina (Palestinian Authority) di Jalur Gaza dan West Bank.

3. Otoritas Pemerintahan Otonomi Palestina hanya sebatas urusan dalam kemasyarakatan dalam wilayah tersebut.  Terkait keamanan dan hal-hal strategis lainya, khususnya militer dan urusan internasional masih di bawah kendali Yahudi/Israel.

4. Israel berjanji menarik pasukan militernya dari Gaza dan West Bank secara bertahap sampai tahun 2005. Sedangkan keamanan dalam wilayah otonomi menjadi tugas pemerintahan Otoritas Palestina.

5. Pemimpin (disebut Presiden) yang diakui PBB dan dunia adalah dari PLO yang saat itu dipimpin Yaser Arafat. Setelah meninggal, 11 Nopember 2004, digantikan wakilnya bernama Mahmud Abbas sampai saat ini.

 

Beri Komentar