Hersubeno Arief: Kecurangan Adalah Bagian Dari Demokrasi

Kalau meminjam istilah dalam hadits, ini jenis hadits yang sahih. Perawinya (periwayatnya) muttawatir. Titik koma, sampai lafaznya juga tepat.

Dia mendengar langsung, masih mencatat, masih mengingat, bahkan bisa menunjukkan slide, ketika Moeldoko menyampaikan pemaparan.

“Kecurangan adalah bagian dalam demokrasi” itu berada di slide kedua dan ditunjukkan oleh Anas kepada majelis hakim.

Kesaksian yang disampaikan Anas, seorang ahli IT lulusan ITB setidaknya membawa kita mendapat gambaran bagaimana strategi pemenangan pemilu yang dilakukan oleh paslon 01.

Ada lima strategi/cara yang diajarkan kepada para saksi untuk memenangkan paslon 01.

Pertama, doktrin kecurangan adalah bagian dari demokrasi. Silakan tafsirkan sendiri dan hubungkan dengan praktik-praktik kecurangan yang terjadi sebelum, saat dan sesudah pilpres.

Dengan posisi Moeldoko sebagai wakil ketua TKN, maka hal itu bisa diartikan sebagai “perintah” atau setidaknya merupakan pembiaran adanya kecurangan.

Bila dikaitkan dengan posisi Moeldoko sebagai kepala staf presiden (KSP), seorang pejabat tinggi negara dan pembantu dekat Jokowi, “perintah” ini bisa berimplikasi lebih luas lagi.

Kita bisa mendapat gambaran bagaimana cara dan strategi pemerintahan Jokowi untuk mempertahankan kekuasaannya.

Moeldoko baik sebagai wakil ketua TKN dan pejabat publik harus segera menjelaskan kepada publik, soal “doktrin” kecurangan ini.

Apa maksud dari pemaparan pada slide Kedua itu. Apalagi di media secara luas Moeldoko juga pernah dikutip menyatakan Pilpres sebagai “Perang Total.” Apakah hal itu ada kaitannya?