Istighfarlah Yaqut !

Rasulullah Saw pernah berdebat dengan utusan Nashrani dari Najran. Ringkasnya, setibanya di Madinah, para utusan itu langsung menemui Rasulullah, mereka mengucapkan salam kepada beliau, dan beliau menjawab salam mereka. Setelah itu Rasululah melakukan tanya jawab dengan mereka dan menyeru mereka untuk masuk Islam.

“Ketahuliah, kami sudah menjadi orang-orang Muslim (berserah diri kepada Allah) sebelum kalian ada!” ujar mereka.

Mendengar hal itu, Nabi membantah klaim mereka: “Kalian tidak bisa dikatakan telah berserah diri kepada Allah karena ada tiga hal pada diri kalian. Pertama, kalian menyembah salib, kedua kalian memakan daging babi, dan ketiga kalian mengklaim Allah mempunyai anak”.

Akhirnya, terjadilah perdebatan sengit antara beliau dengan para utusan tersebut. Kepada mereka, Nabi membacakan ayat-ayat Alquran dan membantah kebatilan mereka dengan hujah yang tidak bisa dipatahkan. Salah satunya, Rasulullah menerangkan siapa Isa sebenarnya, beliau mengatakan kepada mereka:

“Sesungguhnya Isa adalah hamba dan Rasul Allah, ia adalah kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam si perawan”.

Mendengar pernyataan itu, mereka naik pitam dan berkata: “Pernahkah Anda melihat seorang manusia lahir tanpa mempunyai ayah! Jika Anda benar, beritahukan kepada kami siapakah dia?”

Allah SWT lalu menurunkan firman-Nya, sebagai bantahan terhadap mereka: “Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. Kebenaran itu dari Tuhanmu, karena itu janganlah engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu”. (QS Ali Imran 59-60).

Sebagai seorang Muslim, harusnya Menteri Agama mempunyai sikap yang jelas menyangkut aqidah Islam. Bukan menuruti semua keinginan tokoh-tokoh non Islam.

Beristighfarlah Yaqut, atau anda ini wakil siapa? II Nuim Hidayat, anggota MUI Depok.

 

Sumber: https://suaraislam.id/istighfarlah-yaqut/