Kalau Saya Jokowi


Ust. Fathuddin Ja’far

Kalau saya Jokowi, saya akan segera mengundurkan diri dari jabatan Presiden RI, kendati masih tersisa beberapa bulan lagi.

Apa alasannya?

Karena sudah terlalu banyak dosa yang saya lakukan sejak saya diangkat jadi Presiden RI 2014 yang lalu, sehingga menyebabkan gelombang protes, perlawanan dan tuntutan mundur, bahkan pemakzulan berbagai kalangan masyarakat semakin membahana dan mengkristal di seluruh penjuru negeri.

Saya harus belajar dari peristiwa tragis yang menimpa Presiden RI Pertama, Soekarno dan Presiden kedua RI, Soeharto.

Kalau soal kepintaran, keberanian, dukungan, pengaruh dan kemampuan mengendalikan konglomerat, TNI, Kepolisian, Parlemen,  lembaga tinggi negara lainnya, politisi, partai politik, kaum intelektual, guru besar, kampus,  ulama, habaib, kiyai, pesantren dan bahkan rakyat jelata, gak usah ditanya.

Saking kuatnya, sampai saat ini tak sedikit rakyat yang masih terkenang dan terkagum pada mereka kendati sudah meninggal puluhan tahun yang lalu.

Jasa mereka dalam membangun negara ini juga tak bisa diremehkan. Namun disayangkan, karena banyaknya dosa yang mereka lakukan terhadap Allah, negara dan rakyat, mereka terjungkal di saat merasa full control atas segalanya.

Mereka merasa semua kekuatan ada di tangan. Mereka merasa mampu dengan mudah mengendalikan negara, hukum, ekonomi, militer, masyarakat dan seterusnya sesuai kehendak mereka.

Saat itulah, Allah memilih waktu yang tepat untuk mencabut kepemimpinan dan kekuasaan hamba-Nya yang zalim kebangetan, banyak dosa tehadap-Nya dan terhadap hamba-Nya.

Akhirnya, Soekarno, setelah 19 tahun berkuasa dan Soeharto setelah 32 menjadi “Raja“, tumbang dengan cara terhina dan mati dalam bergelimang dosa.

Sebab itu, Allah menyuruh kita untuk mempelajari tokoh, penguasa, raja, pengusaha, militer, intelektual dan bangsa yang Allah musnahkan sepanjang sejarah manusia agar menjadi pelajaran bagi kita, tak tekecuali siapapun kita, di manapun dan kapanpun kita hidup.(Ali Imran : 137)

Beri Komentar

1 komentar

  1. Jokowi dicintai 80 persen rakya..yg protes golongan kadrun dan golongan orang2 biasa korupsi dan golongan khilafah dan golongan yg ngk dpt jabatan..yg dtg demo dmua bayaran..beda dong klo pak jokowi spt pak karno kunjungan kmanapun masyarakat berbondong bondong pingin ktemu