KAMPUS BIRU MENGGUGAT (LAGI)

Oleh: Dr KRMT Roy Suryo, selaku Alumnus ASLI Kampus UGM

Penjelasan : Tulisan ini sedikit berbeda dgn tulisan2 sebelumnya, tidak langsung mencerminkan konsentrasi selaku Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB spt biasanya, tetapi lebih kepada status penulis selaku Alumnus ASLI S-1 Komunikasi dan S-2 Magister Perilaku & Promosi Kesehatan Masyarakat Kampus UGM tsb, meski S-3 Doktor Ilmu Manajemen diperoleh melalui Kampus lain (UNJ) namun itu tidak mengurangi ke-ASLI-an Ijazah S-2 & S-2 UGM sebelumnya, bahkan memperkuatnya sesama Universitas Negeri di Indonesia .

Sedangkan kata “ASLI” memang perlu dicantumkan karena saat ini masih saja ada orang yg mengaku2 lulusan S-1 atau bahkan S-2 dari Kampus tertentu, namun setelah dicheck ternyata Kampus tsb hanya afiliasi atau bahkan setelah disetarakan oleh KemdikbudRisTi malah hanya selevel SMK. Disisi lain ada juga yg masih dipertanyakan keaslian Ijazahnya di Pengadilan Negeri, padahal kalau mau jujur tunjukkan Asli (Ijazah)-nya saja pasti sudah langsung selesai masalahnya.

Hari ini, Selasa 12 Maret 2024, bertepatan dgn Hari Pertama Puasa Ramadan 1445 H, Kampus Biru, demikian nama yg sempat diberikan oleh Ashadi Siregar, mantan Dosen senior Fisipol UGM selaku Novelis pencipta “Cintaku di Kampus Biru”, 1974), kembali menggelar Aksi bersejarah yg hari ini bertajuk “Kampus Menggugat, Tegakkan Etika & Konstitusi, Perkuat Demokrasi”.

Aksi yg digelar di Balaiurung UGM tepat dimulai pukul 14.00wib dgn menyayikan Hymne Gadjahmada dan Pembacaan Orasi dari beberapa Tokoh Civitas Akademika UGM, spt Prof Arie Sudjito, Prof Koentjoro, Prof Zainal AM (Uceng), hingga Wakil Alumni Prof Busyro Mukodas dan Kampus lain, Prof Endi Suandi Hamid. Sempat diisi Pembacaan Puisi dan diakhiri dgn Deklarasi berjudul “Kampus Menggugat” sebagai Puncak Acara.

Meski acara ini berwujud Gerakan Moral, namun hal tsb tidak bisa dianggap remeh sebagaimana yg pernah dilakukan oleh rezim ini sebelumnya, karena justru inti dari semua Sikap dan Tindakan Masyarakat adalah Moral. Manusia yg amoral jelas akan menghasilkan tindakan dan keputusan yg Cacat Moral dan Membahayakan Bangsa ini kedepan jika masih dipertahankan. Apalagi kalau semua kesalahan dianggap harus  kepada Pelanggaran yg letterlijk hanya yg sudah tercantum dalam apa2 yg tertulis dalam Aturan Hukum saja.

Artinya, saat ini banyak pihak yg sudah tertutup mata hati dan batin-nya terhadap Gerakan Moral spt ini, karena banyak yg -demi langgengnya kekuasaan Rezim sebelumnya- rela mengorbankan (baca: melacurkan) daya nalar waras nya dan tidak berfikir rasional mensikapsi gerakan2 moral yg rata2 diusung oleh pihak2 independen dari Kampus2 tsb. Mereka hanya menganggap Gerakan Moral adalah Gerakan tanpa Aksi Nyata sehingga (menurut mereka) bukan Gerakan yg pantas ditanggapi.

Jadi, sebagaimana disampaikan dalam 3 point utama “Kampus Menggugat” siang tadi, Pertama, Universitas sebagai benteng etika menjadi Lembaga ilmiah Independen yg memiliki kebebasan akademik penuh utk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menyuarakan kebenaran berbasis fakta, nalar dan penelitian ilmiah. Kedua, Segenap masyarakat sipil terus kritis thdp jalannya pemerintahan dan tak henti memperjuangkan kepentingan rakyat banyak. Ormas sosial keagamaan, NGO, CSO, tidak terkooptasi, apalagi menjadi kepanjangan tangan pemerintah.

Selanjutnya, ketiga, Para pemegang kekuasaan Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif harus (a) Memegang teguh prinsip2 demokrasi secara substansial dan menjunjung tinggi amanah konstitusi dlm menjalankan kekuasaan demi mewujudkan cita2 proklamasi dan janji reformasi. Politik dinasti tak boleh diberi ruang dalam sistem demokrasi. (b) Menegakkan supremasi hukum dan memberantas segala bentuk korupsi, kolusi & nepotisme (KKN), tanpa mentolelir pelanggaran hukum, etika dan moral dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. (c) Secara serius mewujudkan keadilan ekonomi dan sosial bagi semua warga dan tak membiarkan negara dibajak oleh para oligarki dan para politisi oportunis yg terus mengeruk keuntungan melalui kebijakan2 yg merugikan rakyat pada umumnya.

Gugatan Kampus Biru UGM diatas sekalilagi sangat dalam dan perlu utk diteruskan, digemakan dan digelorakan ke semua elemen masyarakat, termasuk Kampus-kampus diseluruh Indonesia karena memang sangat sesuai dgn kondisi faktual saat ini yg dialami Indonesia pasca Pembajakan Reformasi yg sudah terjadi akhir2 ini. Alhamdulillah Gerakan yg sama akan dilakukan juga di Kampus UI Salemba besok Lusa, Kamis 14/03/24 Jam 10.00wib yg akan mengajak Akademisi se-Jabodetabek, InsyaaAllah menjadi Gerakan Moral yg lebih besar dan semakin membesar lagi se-Nusantara.

Kesimpulannya, Janji kemerdekaan sebagaimana yg sudah dicita2kan oleh para Founding Fathers kita harus kembali diwujudkan agar cita2 100th Kemerdekaan di tahun 2045 mewujudkan Indonesia Emas tetap bisa terwujud dan agar tidak terpuruk jadi Indonesia Cemas. Gerakan Moral secara Etika adalah justru Inti dari Semua Gerakan yg ada, termasuk bilamana harus adanya usulan utk Pengadilan Rakyat yg sempat tercetus dalam salahsatu Orasi Kampus Menggugat siang tadi ….

Bulaksumur, Dr. KRMT Roy Suryo selaku Alumnus ASLI Kampus Biru UGM

Beri Komentar

4 komentar

  1. Kalau saya alumni uGm malu punya temen seperti suryo ..setelah ngk ada jabatan apa2 kelakuanya menjjikan…Hatinya dan pikiranyanya selalu bertujuan kotor…mungkin suryo tdk puasa juga atau mungkin suryo udah pikun..demokrasi sama suara rakyat suara Tuhan .jokowi dicintai hampir80 rakyat..Mas gibran jd walikota soli dipilih hampir 80 persen masyarakat solo..02 menang karna mayoritas pdip presiden pilih gibran ..bu susi dijadikan mentri ,pak jokowi td perlu ijazah untuk angkat bu susi. kerjanya bu susi luar biasa ..suryo jd mentri apa prestasinya tolong tunjukan ..suryo asli lulusan asli ugm jadi mentri kaarya apa yg menonjol..tolong jawab suur segerti sy suryo bekas nara pidana..tolong suryo bikin poling waku cangkemu jadi mentri apa karyamu tunjukan kepuasan masyarat atas karyamu..jgn nyocot lilusan asli ugm tapi cuma narapidana

    1. Jebolan Ugm asli ujungnya cuma narapidana kok bangga memalukan..surrryo mungkin sdh tdk punya urat malu …apa yg dibanggakan dgn karyamu sebagai alumni asli ugm..tolong suuur sadar dimasyarakat seluruh indonesia tauunya suuryyo eks narapidana mrk tdk tau klo suryo lulusan Ugm asli..makanya dia menunjukan jika dirinya lulusan asli ugm…tp suryo lupa jika tulisanya itu adalah berpengaruh thd citra ugm..