Asyari Usman: Mendiamkan Penyiksaan Uighur, Jokowi Melecehkan Umat Islam Indonesia

Jokowi pribadi mungkin berhutang budi kepada Presiden RRC. Bisa dipahami. Kita tahulah bahwa Xi Jinping memberikan pinjaman dan investasi yang besar kepada Indonesia. Tapi, sebesar-besarnya hutang budi kepada China, tidaklah pantas diam seribu bahasa menyaksikan kebrutalan pemerintah Beijing itu. Warga Uighur hanya ingin hidup normal seperti orang lain yang memiliki keyakinan kepada Tuhan. Mereka itu tidak bersenjata. Tidak mungkin melakukan perlawanan.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sepantasnyalah pemerintah Indonesia, dalam hal ini Presiden Jokowi, melancarkan protes keras. Seharusnya Jokowi melupakan dulu soal investasi RRC di Indonesia. Lagi pula, investasi mereka itu lebih banyak dinikmati oleh mereka juga. Mereka buat pabrik, mereka bangun sendiri, mereka kerjakan sendiri dengan buruh mereka, kemudian mereka bawa sendiri hasilnya ke RRC.

Kebijakan brutal Xi Jinping tidak boleh dibiarkan begitu saja. Dia tidak akan pernah memberikan ruang bagi kebebasan beragama. Pak Jokowi harus berani mendamprat presiden yang tak punya nurani itu. Xi Jinping tak akan berhenti menyiksa warga muslim Uighur.

Pak Jokowi, we are all watching you. Kami semua memperhatikan langkah Anda. Sebagai penguasa tertinggi di negeri ini, Anda berkewajiban mewakili kaum muslimin Indonesia melihat penindasan yang dilakukan oleh Presiden Xi Jinping.

Kalau Anda tetap diam, tidak melayangkan protes keras kepada RRC, itu sama artinya dengan melecehkan umat Islam Indonesia. Itu maknanya Anda tidak menggubris kesedihan dan kepedihan kaum muslimin di sini. Cukuplah “garis diam” yang ditunjukkan oleh para diplomat Indonesia ketika membahas soal pelanggaran HAM internasional.

Sikap sejumlah negara Islam lain yang tidak memberikan respon terhadap kekejaman Xi Jinping, tidak bisa dijadikan teladan. Diam dalam menghadapi kebrutalan China bukanlah opsi. Sebaliknya, Indonesia justru pantas tampil sebagai contoh dengan menunjukkan sikap tegas terhadap RRC.

FREE UYGHUR !

[sn]