Dr. Tony Rosyid: Rakyat dan Perlawanan ‘Dua Jari’

Salam dua jari adalah solusi. Menyampaikan pesan dengan canda dan sarat hiburan. Dengan senyum, tanpa kemarahan. Ini bentuk dan strategi perlawanan yang taktis. dengan catatan, tidak ketahuan Paspampres. Asal tidak berdiri di samping Luhut Binsar Panjaitan (LBP) dan Sri Mulyani. Bisa ditegur, dan diminta untuk diganti.

Sejak ulah Paspampres, LBP dan Sri Mulyani beberapa waktu lalu yang menegur salam dua jari, gerakan “salam dua jari” ini justru semakin digandrungi. Populer dan Jadi candu rakyat. Terutama oleh kaum milenial, emak-emak, dan mereka yang hobi action di depan kamera. Salam dua jari secara sosial menjadi salam milenial, salam anak-anak muda, dan salam aktivis para emak-emak. Dan, ketika Anies Baswedan di depan Jakmania mengangkat kedua tangannya dengan salam dua jari, serentak mereka mengikuti. Secara politis, salam dua jari adalah salam perubahan.

Salam dua jari itu artinya Ganti Presiden. Salam dua jari itu pesannya Jokowi diganti. Salam dua jari itu maksudnya 2019 Prabowo yang jadi. Apakah ini akan benar-benar terjadi? Hanya Tuhan yang tahu.

Bandung, 24/12/2018

Oleh Tony Rosyid
*) Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa