Catatan Perjalanan ke Syam: Keteladan Ulama Kunci Sukses Dakwah Islam

Penulis bersama Dr. Muhammad Rateb Nabulsi

Oleh : Fathuddin Ja’far

ISLAM PRAKTIS DAN KETELADANAN ULAMA KUNCI SUKSES DAKWAH ISLAM (I)

Para ulama yang istiqomah sepanjang masa sangat terasa pengaruh dan peran mereka dalam kehidupan masyarakat. Mereka adalah tokoh dan pemimpin umat yang sebenarnya, kendati tidak memiliki jamaah atau partai formal.

Hubungan mereka dengan para jamaah disebabbkan ikatan hati yang saling mencinta karena Allah dan terlepas dari hubungan administrasi formal sebagaimana yang terjadi pada kebiasaan suatu jawmaah atau partai.

Mereka itulah benteng Islam yang mampu melindungi umat Islam dari berbagai bentuk serangan, khususnya serangan ghazwul fikri (invasi pemikiran) berupa westernisasi, sekulerisasi dan berbagai pemikiran menyimpang lainhya.

Di Republik Arab Suriyah misalnya yang terkenal dengan sebutan Negeri Syam, sejak awal abad 20 sampai awal abad 21 sekarang ini muncul beberapa ulama besar yang menjadi rujukan bagi masyarakat. Di antaranya, Dr. Mustafa Siba’i (rahimahullah), Said Hawa (rahimahullah), Dr. Munir Ghadhban, Dr. Said Ramadhan Al-Buthi, Dr. Wahbah Zuhaili, Usamah Rifa’i, Dr. Muhammad Rateb Nabulsi dan sederet nama lainnya.

Sejak masa jajahan Prancis sampai merdeka tahun 1946 dan setelah merdeka sampai saat ini, para ulama selalu menjadi menara yang memancarkan cahaya dan setiap saat menerangi jalan kehidupan umat Islam di sana.

Mereka itulah yang menjadi lokomotif dakwah di sana dalam berbagai lapngan kehidupan. Yang menarik ialah, eksistensi mereka sebagai ulama dan panutan umat bukan hanya dirasakan oleh masyarakat Muslim Suriyah dan negeri Syam lainnya (Palestina, Jordania dan Libanon), akan tetapi menembus negara-negara Arab dan dunia Islam lainya, termasuk Indonesia yang jaraknya sekitar 10,00 km dari negeri Syam.

Di antara para ulama yang sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarkat Muslim Suriyah saat ini adalah Dr. Muhammad Rateb Nabulsi,. Beliau adalah salah seorang ulama dan intelektual terkemuka di Suriyah dan juga dunia Islam. Beliau terkenal dengan pemahamannya yang sangat mendalam tentang Islam.

Konsentrasi dalam mengembangkan Mukjizat Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur’an dan Assunnah (Al-I’jaz Al-Ilmi fi Al-Qur’an wa As-Sunnah) menyebabkan pemikirannya diminati oleh banyak kalangan muda, akademisi, pengusaha dan para generasi terdidik lainnya. Ternyata Beliau juga seorang pengusaha.

Sebelum wawancara, kami mengikuti shalat Jumat 4 Juni 2010 di Msjid yang menjadi markaz Beliu, yakni msjid Syekh Abdul Ghani Nabulsi di wilayah Jubbah, kota Damskus. Syekh Abdul Ghani Nabulsi pendiri masjid dan juga orang tua Dr. Muhammad rateb Nabulsi.

Sebelumnya, kami diingatkan oleh teman yang mengantar kami segera bersiap agar datang lebih awal. Kalau tidak, sulit mendapatkan tempat parkir dan juga tempat duduk di masjid Nabulsi. Benar saja, kami sampai di sana sekitar satu jam sebelum masuk waktu shalat jumat.

Nyaris tidak mendapat tempat parkir dan tempat shalat di dalam bangunan utama masjid yang mampu menampung sekitar 500 jamaah, karena sudah penuh sesak oleh jamaah yang berdatangan dari berbagai wilayah kota Damaskus yang berpenduduk sekitar 7 juta jiwa itu.

Dalam khutbanya, Dr Nabulsi, begitu panggilan akrab para jamaah pengajian Beliau, membahas makna dzikrullah (mengingat Allah) dan urgensinya dalam kehidupan. Bahasanya sangat tegas, lugas, sitematis.

Setiap poin selalu disertakan dalil syar’i, baik dari Al-Qur’an maupun dari hadits Rasul Saw sehingga mudah dipahami serta mudah pula diterapkan. Jamaah shalat jumat terlihat interaktif dan sangat menikmati uraian Dr. Nabulsi dan sesekali terdengar suara isak tangis dari kalangan jamaah /hadirin.

Pada khutbah yang kedua, Dr. Nabulsi membahas tentang kekejaman pasukan Yahudi yang menyerang Armada Kebebasan (Usthul Al-Hurriyyah) yang sedang menuju Gaza membawa berbagai kebutuhan hidup masyarakat Gaza yang telah diisolasi Yahudi dan Negara Arab sekitarnya sejak empat tahun lau.

Lalu Beliau menegaskan : Berdasarkan fakta dan kenyataan yang ada, hanya orang-orang yang bodoh yang meyakini perdamaian adalah solusi masalah keberadaan Yahudi di Palestina. Beliau menambahkan, bagaimana mungkin bisa berdamai dengan mereka? Armada yang hanya membawa makanan dan minuman untuk rakyat Gaza yang sedang kelaparanpun mereka serang dengan membabi buta.

Tidakkah cukup ini sebagai bukti bahwa Yahudi itu tidak akan pernah mau berdamai, ungkapnya. Beliau juga menjelaskan, ikatan Iman dan Islamlah yang mampu menyatukan umat ini dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang sedang mereka hadapi dan waktunya sudah dekat Insyaa Allah…

Sebagaimana biasa, setelah shalat Jumat, Beliau membuka sesi tanya jawab sekitar satu jam bagi jamaah yang ingin menanyakan berbagai masalah kehidupan, sejak dari masalah pribadi sampai kepada masalah muamalah.

Kami mengamati, lebih dari dua pertiga jamaah yang ada dalam ruang utama Masjid Nabulsi, tidak beranjak dari tempat duduk mereka, bahkan merangkak berupaya mendekati syekh Nabulsi dan tak sedikit pula yang merekam sesi tanya jawab tersebut.

Setelah tanya jawab selesai, sesuai perjanjian sebelumnya, Beliua akan menerima kami di kantornya yang amat sederhana di samping bangunan utama masjid. Saat Beliau keluar dari banguan uatama menuju ruangan kantor tersebut, ratusan jamaah berdesakan untuk menyalami Beliau dan bahkan ada yang sambil menyodrkan anakanya yang masih balita untuk bersalaman dengan Beliau.

Kamipun ikut berdesakan dengan para jamaah sambil menuju pintu kantor Beliau dengan langkah yang tersendat. Kami sempat tertahan sekitar 10 menit dan tidak bisa masuk ke pintu kecil menuju ruang Beliau.

Setelah ajudan Beliau melihat kami, ia berkata dengan suara keras; Para jamaah yang mualia, mohon maaf untuk segera bubar karena Syekh ada tamu dari Indonesia. Saat itulah jamaah bubar dengan tertib dan kamipun bisa masuk ke ruangan Dr. Nabulsi.

Di ruang yang sangat sederhana itu kami diterima Dr. Nabulsi dengan sangat ramah beserta beberapa asisten Beliau. Tidak terkesan sama sekali kesombongan ilmuan dan kemegahan gaya hidup kendati sebagai ualama dan tokoh besar dan bahkan sebagai pengusaha.

Dengan ramah dan hangat, sebagaimana karakter masyarakat Suriyah lainnya, Beliaiu menyapa kami dan mengucakan selamat datang. Beliau menawarkan apa saja yang mungkin dibantu. Kami sadar Beliah sangta sibuk sekali. Sebab itu kami batasi ramah tamah dan wawancara dengan Beliau hanya sekitatr setengah jam saja.

Dalam pertemuan yang sangat berharga tersebaut, kami sempat mewawancarai Dr. Nabulsi dengan empat pertanyaan berikut :

Tanya : Yang mulia, Sykeh Nabulsi : Sejauh mana Anda mengenal Muslim Indonesia yang jumlah mereka hampir 200 juta jiwa? Pernah berkunjung ke Indonesia?

Jawab : Dengan sangat sedih saya belum banyak mengenali Muslim Indonesi. Yang pasti saya tahu ialah bahwa kaum Muslimin Indonesia adalah yang terbesar jumlahnnya di dunia. Semoga kehadiran Anda di sini dan hubungan yang kita bangun ke depan saya akan lebih banyak tahun tentang saudara-saudara saya di sana, inysa Allah. Oh ya, saya pernah berkunjung ke Bali untuk mengikuti Konferensi Internasional Tentang Kependudukan. (Di samping sebagai pengusaha, ulama, Dr. Nablusi juga pakar di bidang kependudukan dengan konsepnya yang anti tesis konsep Barat. Penulis)

Tanya : Apa nasehat Syekh untuk kaum Muslimin Indonesia, khususnya para aktivis dakwah?

Jawab : Pertama, jelaskan Islam yang praktis dan sistematis kepada masyarakat agar mereka mudah memahaminya. Kedua, jadilah teladan yang baik bagi masyarakat. Hiduplah dengan nilai-nilai Islam yang lurus dan dengan gaya hidup yang sederhana, karena menerapkan nilai-nilai Islam dalam diri sebelum didakwahkan kepada masyarakat adalah kunci sukses dakwah. Ketiga, sampaikan Islam kepada semua level masyarakat dengan cara yang mudah, namun ilmiyah. Dengan demikian masyarakat akan memahami Islam dan merasakan kebenaran dan keunggulan ajaran Islam dalam kehidupan ini.

Tanya : Apa kira-kira sumbangan Syekh untuk masyarakat Muslim Indonesia?

Jawab ; Apa yang kalian butuhkan dan sesuai dengan apa yang saya mampu. Saya dengan senang hati isnyaa Allah. Khususnya di dunia pendidikan, kami siap membantu dalam penyusunan konsep dan silabusnya agar pendidikan Islam itu berkualitas. Kami sekarang juga sedang mendirikan sekolah Islam. Silahkan follow up dengan penanggung jawab bidang pendidikan kami. Insya Allah kami siap memberikan bantuan apa yang mampu kami lakukan.

Tanya : Kami di eramuslim.com memiliki rubrik nasehat ulama dan Mukjizat Qur’an dan Sunnah. Kami sangat membutuhkan nasehat Syekh. Adakah tulisan atau buku Syekh yang sesuai dengan rubrik tersebut?

Jawab : Silahkan ambil dari website kami dengan alamat : www.nabulsi.com. Silahkan sadur dari tulisan saya yang mana saja yang sesuai dengan kebutuhan web kalian. Jangan lupa sebutkan sumbernya.

Setelah wawancara eksklusif dan singkat tersebut, kamipun minta pamit. Sambil berpelukan, Beluai membisikkan ke teliga kami : jangan lupa doakan saya. Kamipun menjawab : Syekh juga, jangan lupa doakan kami agar istiqomah dalam dakwah ini. Lalu belua menjawab : Amin, Insyaa Allah….