Eramuslim – Pemerintah kembali meningkatkan layanannya terhadap jamaah haji Indonesia. Kali ini pendingin udara di tenda-tanda jamaah di Mina diganti dengan AC baru.
Hal ini disampaikan Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama (Kemenag), Sri Ilham Lubis setelah mendampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melakukan peninjauan ke Tenda Mina hari Selasa (20/6) kemarin.
Hal senada disampaikan Staf Teknis Haji I Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah, Ahmad Dumyathi Basori. Menurut dia, tenda-tenda di Mina dibangun hampir 20 tahun yang lalu. Karena dimakan usia, banyak keluhan dari jemaah kalau AC-nya panas.
“Sekarang dengan permintaan dari kami, pihak Muassasah Asia Tenggara mengganti AC tenda Mina dengan yang baru. Menag dan delegasi sempat menyaksikan AC baru tersebut sudah terpasang di tenda-tenda Mina,” ujar Dumyathi dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Kamis (22/6/2017).
Selain AC baru di Mina, jamaah haji Indonesia juga akan menempati tenda baru saat menjalani ibadah wukuf di Pdang Arafah nanti. Saat ini, pemasangan tenda terus dilakukan oleh pihak perusahaan yang dikontrak oleh Muassasah Asia Tenggara.
Sekitar 60% tenda di Arafah sudah terpasang dan diperkirakan selesai pada pekan pertama atau kedua bulan Juli. Tenda baru di Arafah ini jauh lebih baik karena terbuat dari bahan PVC yang tahan air dan tahan api. Selain itu, bahan PVC juga dapat menginsulator panas sehingga hawa dingin yang ada di dalam tenda tidak mudah keluar.
Lebih lanjut dikatakan, setiap tenda juga dilengkapi pendingin udara (evaporatif air cooler). Untuk konstruksi akan menggunakan baja yang kuat sehingga tidak gampang bergeser dan lebih tahan angin.
Jamaah haji Indonesia gelombang pertama akan mulai berangkat ke Madinah pada 28 Juli 2017. Sedangkan jamaah haji gelombang kedua dijadwalkan mulai tiba di Mekkah pada 6 Agustus.
Sedangkan puncak haji wukuf di Arafah diperkirakan jatuh pada tanggal 31 Agustus. Dengan demikian, jamaah haji akan mulai berada di Mina sejak 1 September 2017. (Sindonews)
