Pondokan Indonesia di Mekkah Relatif Jauh, di Madinah Dekat Nabawi

Perluasan Masjidil Haram telah membawa konsekuensi jauhnya letak pondokan jamaah haji di Mekkah. Oleh karena, jamaah akan mengandalkan alat transportasi bus untuk pulang-pergi dari rumah ke masjid. Untuk mengantisipasi kesulitan alat transportasi pada saat puncak haji. Pengangkutan jamaah haji akan dikerucutkan menjadi tiga titik didekat Masjidil Haram.

"Ya saya kira bukan hanya di Mekkah. Saya kira kalau sudah acara puncak, seperti juga saat hari Lebaran di tanah air. Kita sudah mencoba melakukan langkah-langkah agar nantinya para jamaah bisa tertangani pada saat-saat puncak haji. Inikan ada 11 titik untuk pengangkutan jamaah haji, mengerucut dekat masjidil haram menjadi tiga titik," kata Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh Slamet Riyanto, saat memantau kesiapan pelaksanaan haji 2008, di kantor Daerah Kerja Madinah, Selasa (4/11).

Dan untuk memberikan identitas terhadap kendaraan, menurutnya, sejumlah 600 bus itu akan diberikan tanda empat warna disesuaikan wilayah daerah pemondokannya.

Tidak ingin menutupi, Slamet meminta agar jamaah diberitahukan bahwa pemondokan di Mekkah untuk tahun ini relatif jauh, sehingga mereka bisa mengantisipasinya.

"Tolong diberi tahu bahwa pemondokan di Mekkah itu relatif jauh. Cuma 17 persen saja yang dekat, itu antara 1.000-1.400 meter, sedangkan itu selebihnya diatas jarak tersebut," ujarnya.

Berbeda dengan di Mekkah, pondokan jamaah haji di Madinah cenderung lebih dekat, sebagian besar berada di wilayah Markaziyah (perhotelan) yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari masjid Nabawi, dan yang terjauh di wilayah non Markaziyah dengan jarak terjauh 2 KM dari masjid.

Berdasarkan pemantauan Eramuslim, pemondokan di wilayah Markaziyah terlihat nyaman dan baik dengan fasilitas dapur yang dilengkapi dengan kompor gas, mesin cuci, dan kulkas. Dimana satu kamarnya berjumlah antara 4-6 tempat tidur tipe springbed. Sementara, untuk non Markaziyah atau perumahan biasa juga dilengkapi dengan dapur yang lebih sederhana, dengan kamar tidur yang diisi antara 6-8 tempat tidur biasa.

Musim dingin yang sudah masuk di kota Madinah, lanjut Slamet harus menjadi perhatian jamaah haji, dengan mempersiapkan pakaian hangat ataupun jaket. (novel)