Bin Ladin Group Kembali Ditunjuk Dalam Proyek Perluasan Masjidil Haram

Eramuslim – Konglomerat konstruksi Saudi Binladin Group dikabarkan akan memulai kembali proyek senilai $ 26,6 miliar untuk memperluas Masjidil Haram setelah hampir dua tahun magkrak akibat kecelakaan crane mematikan yang menewaskan ratusan jamaah calon haji.

Pekerjaan konstruksi dijadwalkan untuk dilanjutkan setelah musim haji berakhir, seperti dikutip Reuters dari sumber-sumber informasi yang terpercaya pada hari Kamis (17/8) pekan kemarin.

Menurut sebuah pemberitahuan Saudi Binladin Group yang dikirim ke bank, perusahaan ini akan membayar gaji luar biasa kepada para staf yang dimulai tanggal 20 Agustus.

Sumber perbankan dan industri konstruksi mengkonfirmasi rencana tersebut, namun Saudi Binladin Group dan Kementerian Keuangan tidak bersedia memberikan komentar terkait informasi ini.

Saudi Binladin Group didirikan beberapa dekade yang lalu oleh ayah pemimpin kelompok jihad internasional Al-Qaidah, Osamah bin Ladin, yang dibunuh oleh pasukan komando AS di Pakistan pada tahun 2011.

Proyek perluasan Masjidil Haram dan sekitarnya ditujukan untuk menampung lebih banyak jamaah, ketika pemerintah Saudi berusaha untuk mendiversifikasi ekonomi negara tersebut di luar ekspor minyak dan mengandalkan lebih banyak pendapatan dari rencana pariwisata dan infrastruktur keagamaan.

Proyek perluasan Masjidil Haram dihentikan setelah sebuah crane ambruk ke Masjidil Haram, dan menewaskan lebih dari 100 jamaah dan melukai lebih dari 200 lainnya. Proyek tersebut kemudian dihentikan sementara karena keuangan pemerintah berkurang terkait harga minyak yang rendah.

Setelah kecelakaan crane, sekitar selusin terdakwa diadili atas tuduhan kelalaian, mengabaikan pedoman keselamatan dan merusak properti publik. Terdakwa termasuk setidaknya seorang milyarder Saudi, warga negara Pakistan, Filipina, Kanada dan beberapa negara Arab. (st/Ram)