Dari Guantanamo ke Makkah, Kisah Mualaf Penjaga Penjara

Eramuslim – Masjidil Haram di Makkah adalah jarak yang sangat jauh, jika disandingkan dengan Kamp Delta milik Angkatan Laut AS, yang  terkenal sebagai pusat tahanan di pangkalan di Teluk Guantanamo.

Tetapi, menjadi dekat ketika hati sudah berniat. Begitulah yang dirasakan  mantan penjaga penjara Guantanamo,  Terry Holdbrooks.

Terry, sekarang dikenal sebagai Mustafa, memeluk Islam pada tahun 2003. Berita dia bersyahadat segera menyebar di kalangan para prajurit di Guantanamo, apalagi tugasnya saat itu adalah mengawasi tahanan terorisme.

Namun ia bertekad menghadapi segala risiko, dan tak akan berbalik ke belakang, mengingkari syahadatnya. Ia diberhentikan tak lama kemudian.

Darimana Terry menerima cahaya Islam? Seorang tahanan dari Maroko, andil memberikan pengetahuan keislaman padanya.

Sebelumnya, ia telah terpesona pada peran  Morgan Freeman memainkan karakter Muslim di film Robin Hood: Prince of Thieves. Meski bukan cerita utama, namun Muslim dalam film itu tergambar secara semestinya.

Interaksi dengan para tahanan mendorongnya untuk melihat  Islam lebih dalam dan mempelajarinya untuk dirinya sendiri. “Semakin banyak membaca semakin saya yakin akan kebenaran Islam,” akunya.

Sebagai anggota militer, ia tak merasa berat dengan ajaran disiplin dalam Islam. “Aku menikmati militer, dan aku menikmati Islam; keduanya memerlukan kedisiplinan.”

Berhenti dari sipir penjara, ia menangani urusan sipil. Tak masalah baginya. Yang jadi masalah: ia ingin segera bertamu ke Tanah Suci, berhaji atau berumrah. Namun jarak dan biaya tidaklah sedikit.