Depresi dan Kabah, Kisah Pemuda Singapura Bersyahadat

Eramuslim – Darren Mak, pemuda keturunan China asal Singapura ini memiliki kelebihan yang cukup langka. Dia merupakan seorang polyglot, dengan kemampuan memahami 14 bahasa.

Dilansir di Mothership, Sabtu (18/1), ada satu hal yang kisahnya semakin menarik karena polyglot ini merupakan seorang Muslim. Banyak cerita dibalik hidayah yang didapatkannya.

Banyak orang mengira dia sekilas terlihat seperti pemuda sederhana yang ramah, tetapi di balik senyumnya, dia pernah menderita depresi di usia 17 tahun. Sebelum memeluk Islam, dia dikenal sebagai seorang pemarah. Bahkan depresi pernah membuatnya mencoba bunuh diri.

“Saya banyak berpikir tentang kematian, karena aku berpikir apa gunanya? Kadang-kadang saya mencari tahu cara yang paling tidak menyakitkan untuk bunuh diri dan merencanakan cara bunuh diri,” kata dia.

Meski dia seorang polyglot, prestasinya di sekolah tidak sebaik bahasa yang dipahaminya. Dia juga dikenal sebagai peminum berat.

Dengan percobaan bunuh diri berkali-kali, tiba-tiba satu malam dia bermimpi hal yang menurutnya aneh. Mak bermimpi tentang situs suci umat Islam, yang belum pernah ia ketahui sebelumnya. Sebelumnya, dia merupakan seorang atheis yang tidak mempercayai agama apa pun.

“Letakkan bebanmu dan hadapkan dirimu ke Kabah,” perintah sebuah suara dalam mimpinya.

Karena tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang Islam atau Kabah, Mak bingung karena dia memimpikan sesuatu yang begitu spesifik. Tetapi sebagai seseorang yang percaya pada nasib, ia menganggap ini sebagaip pertanda.