Mengintip Kehidupan Masyarakat Muslim di Jepang

Eramuslim – Jumlah Muslimin di Negara Sakura tidak lebih dari 100 ribu orang, namun kendati demikian dari tahun ke tahun populasi umat Islam di Jepang terus bertambah. Salah satunya karena faktor pernikahan antara warga Jepang dengan pendatang Muslim.

“Maka saat mereka melahirkan, bertambahlah satu warga muslim Jepang,” ujar Kepala Bagian Politik Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Takonai, hari Senin (02/10) kemarin.

Berbicara tentang kunjungan wisatawan Muslim ke Jepang, Kepala Bagian Politik Kedubes Jepang meminta umat Islam Indonesia tidak perlu khawatir untuk mendapatkan makanan halal di negeri matahari terbit.

Pasalnya di Jepang kini sedang tumbuh tren makanan halal. “Sejak dulu Jepang sudah punya pabrik makanan halal yang memproduksi daging. Mereka juga mendapatkan sertifikat (halal) dari Malaysia dan Indonesia,” ujarnya.

Menurut Takonai, basis umat Islam terbesar di Jepang berada di Kota Kobe dan Tokyo, karena awal-awal masjid dibangun berasal dari dua kota tersebut.

Kalau di daerah ada di Hokaido. “Akhir-akhir ini banyak masjid dibangun,” tambahnya.

Takonai menjelaskan kehidupan kaum muslim di Jepang tak berbeda dengan muslim di Indonesia, mereka menjalani ibadah sehari-sehari, merayakan hari besar keagamaan, dan hidup rukun.

“Warga muslim Jepang hidup bersama komunitas lokal,” jelasnya.

Sementara itu untuk untuk bertukar informasi mengenai Islam Indonesia dan kebudayaan masyarakat Jepang, Wakil Duta Besar Jepang Kozo Honsei menjelaskan bahwa ada perwakilan pemuda Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan pimpinan Pondok Pesantren akan terbang ke Jepang dalam program Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (JENESYS). (Aa/Ram)