Eramuslim.com – Tingkat keimanan manusia tertinggi adalah seberapa jauh rasa khauf dan keikhlasan dalam ibadah. Imam Ibnu Taimiyah mengungkapkan, “Apa saja yang menghalangimu dari berbuat dosa, maka itulah khauf yang kita cari. Islam tidak pernah menuntut lebih dari itu. Begitulah para sahabat, mereka menjadi manusia istimewa dengan ketakutan mereka kepada Allah yang Mahahidup dan Mahakuasa”.
Ulama lain mendefinisikan khauf dengan: “Ketika engkau duduk sendirian, maka engkau membayangkan seakan Allah SWT menampakkan Dzat-Nya kepada manusia dari atas ‘Arasy-Nya.”
Khauf tumbuh seiring dengan tumbuhnya cinta seseorang kepada Allah SWT. Ketika seseorang mencintai Allah, ia akan takut melakukan perbuatan yang dimurkai-Nya. Ia pun takut dijauhi-Nya sebagaimana seorang kekasih yang takut ditinggal orang yang disayanginya.
Khauf akan memunculkan sikap berpikir ke depan, bukan hanya dunia tetapi juga akhirat. Ia akan berhati-hati dalam bertindak karena setiap tindakannya mengandung konsekuensi, disukai atau dimurkai Allah. Khauf juga akan motivasi untuk terus beramal dan terus meningkatkan amalnya. Dengannya ia akan terus mendekati Allah.
Allah SWT menjanjikan surga kepada orang yang takut kepada-Nya. Difirmankan, “Dan adapun orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan (diri) dari (keinginan) hawa nafsunya. Maka sungguh, syurgalah tempat tinggalnya.” (QS An-Nazi’at [79]: 40-41).