Kisah Tobatnya Sang Raja Persia

Mendengar perkataan itu, setan-setan yang biasanya ikut makan bersama keluarga ini kabur seketika. Rupanya, si menteri mengetahui kejadian tersebut.

“Wahai orang tua,” ujar tuan rumah membuka percakapan, “Siapakah engkau sebenarnya? Sebab, aku melihat keajaiban yang belum pernah kusaksikan sebelumnya. Saat engkau memasuki rumah ini, setan-setan berhamburan keluar. Begitu pula ketika engkau hendak makan, setan-setan yang selalu ikut makan bersama kami langsung melarikan diri.”

“Aku akan memberi tahu siapa diriku ini. Namun, tolong jangan sampai ada yang tahu tentang identitasku, kecuali bila aku mengizinkan engkau bercerita kepada orang-orang,” jawab Nauf.

Menteri kerajaan Persia itu pun menyanggupi persyaratan yang diajukan tamunya itu. Nauf lantas menjelaskan, “Sesungguhnya, Nabi Isa bin Maryam telah mengutusku kepada kalian, orang-orang Persia, khususnya raja kalian. Beliau memerintahkanku untuk mengajak kalian agar menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Tinggalkanlah berhala-berhala yang selama ini kalian sembah.”

“Seperti apakah Tuhanmu itu?” tanya si pejabat lagi.

 

“Dia adalah Allah yang tidak ada Tuhan kecuali Dia. Dialah yang telah menciptakanmu, mengaruniaimu rezeki, menghidupkan dan juga mematikanmu.”

Setelah itu, sang menteri dan keluarganya masuk Islam. Mereka beriman dengan tulus ikhlas.

Beberapa hari kemudian, Nauf berpapasan dengan menteri itu di jalan. Tampak wajahnya bermuram durja. “Ada apakah wahai Pak Menteri?” tanyanya.

“Kuda kesayangan raja telah mati. Padahal, hewan itulah yang amat dibanggakannya selama ini. Bahkan, kuda tersebut lebih disayanginya ketimbang harta-hartanya yang lain,” jawab si menteri.

“Bawalah aku kepada rajamu,” ucap Nauf.

Maka keduanya menghadap penguasa Persia itu. Setelah memperkenalkan diri, Nauf menyampaikan, dirinya bisa menghidupkan kembali kuda kesayangan Raja Persia atas izin Allah SWT. Ada satu syarat yang dimintanya, yakni sang raja mesti mendatangkan keluarga dan rakyatnya.

Keesokan harinya, berbondong-bondong masyarakat Persia datang ke halaman istana. Di hadapan mereka, ada raja beserta istri dan ayahnya. Tampak pula Nauf dan seekor kuda yang terbujur kaku.

Nauf lantas memegang satu kaki kuda itu sembari berkata, “Tiada Tuhan selain Allah.” Ternyata, kaki kuda yang dipegangnya bergerak-gerak.

Ia lantas meminta raja untuk memegang satu kaki lainnya dari kuda itu. Begitu pula ayah dan istri si raja. “Ucapkanlah Laa ilaaha illa Allah!” perintahnya.

Ajaib, kini semua kaki kuda tersebut kelihatan bergerak-gerak. Namun, tubuh hewan itu masih kaku. Nauf pun berkata kepada raja, “Sekarang, perintahkanlah kepada seluruh rakyatmu agar mengucapkan Laa ilaaha illa Allah.”

Permintaan itu disanggupi. Hadirin seluruhnya menyuarakan kalimat tauhid. Seketika, kuda itu bangkit berdiri atas kehendak Allah SWT. Semua orang takjub melihatnya, dan mereka pun menyatakan diri masuk Islam. (rol)

OLEH HASANUL RIZQA