Penjelasan Menarik Seputar Makan dengan Tangan

Makan dengan tangan kanan sudah menjadi kebiasaan warga Indonesia dan dikenal dapat memberikan banyak manfaat baik bagi tubuh. Bahkan uniknya, dalam agama Islam juga mengajarkan seperti itu, terutama Rasulullah. Terlebih jika Anda hidup di lingkup Jawa, jika tidak menggunakan tangan kanan akan dianggap tidak mematuhi norma sosial dan kesopanan.

Vlogger makan makanan Malaysia dengan tangan

Keutamaan Makan Dengan Tangan

Islam mengajarkan banyak hal baik pada umatnya dalam segala aspek termasuk dengan tata cara makan menggunakan tangan kanan. Dalam kasus ini, adapula keutamaannya. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

1. Sesuai Anjuran Rasulullah

Makan dengan tangan kanan sudah banyak terbukti memiliki manfaat baik bagi tubuh. Kebenaran tersebut terungkap pada masa setelah Rasulullah SAW menganjurkan semua umatnya untuk melakukan hal baik ini.

Bahkan Rasulullah SAW menyamakan umat muslim yang makan atau minum menggunakan tangan kiri sebagai setan (dikarenakan mereka juga seperti itu). Lain halnya jika memakai tangan kanan, ini sesuai sunnah dan sifatnya lebih aman daripada memakai sendok, baik plastik ataupun logam.

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِيْنِهِ، وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِيْنِهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ.

Rasulullah SAW bersabda bahwa jika ada seorang yang hendak makan atau minum maka gunakanlah tangan kanan, karena sesungguhnya hanya setan melakukan itu dengan tangan kirinya (HR. Muslim No 2020).

2. Makan Dengan Tangan Kanan Baik Bagi Kesehatan Tubuh

Siapa sangka, bahwa makan dengan menggunakan tangan kanan memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Seperti halnya mencegah penyakit diabetes, karena biasanya jika memakai sendok atau garpu membuat makan lebih cepat dan ini dikaitkan pada ketidakseimbangan gula darah.

Selain mencegah diabetes, makan dengan tangan kanan bisa meningkatkan sirkulasi darah, membuat kenyang, membangkitkan emosi serta gairah, lebih higienis, dapat menjaga kesehatan pada sistem pencernaan. Banyak sekali manfaatnya bukan?

3. Kelebihan Lainnya

Tahukah Anda, bahwa makan menggunakan tangan dipercaya memiliki kepekaan terhadap bakteri dikarenakan adanya “RNase”. Dengan ini, dia dapat menguraikan bakterinya sehingga menyebabkan mereka tak lagi menjadi aktif.

Pada tangan, juga terdapat jaringan syaraf yang terhubung langsung ke otak, sehingga Anda bisa merasakan suhu lewat jari. Lalu saat sedang menyantap makanan, akan terlihat lebih nikmat daripada menggunakan sendok ataupun garpu.

4. Telah Terbukti dari Penelitian

Telah terbukti saat melakukan penelitian dari nasi yang diaduk dengan tangan dan satunya menggunakan sendok. Setelah didiamkan selama beberapa jam, hal ini dapat dibuktikan bahwa hasilnya memiliki perbedaan cukup jauh.

Hasil dari nasi yang diaduk dengan tangan akan basi terlebih dahulu daripada menggunakan sendok. Mengapa bisa begitu? Itu karena pada sela jari terdapat enzim pengurai dan hal inilah dapat memudahkan pencernaan dalam lambung.

5. Anjuran dari Rasulullah SAW

Agama Islam mengajarkan umatnya untuk melakukan atau berurusan pada hal baik dengan tangan kanan, bukan kiri. Bahkan Rasulullah SAW juga seperti itu dan ini masuk ke dalam hadits Aisyah Radhiyallahu ‘Anha.

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ فِي شَأْنِهِ كُلِّهِ

Artinya adalah Nabi Muhammad SAW membiasakan dirinya untuk mendahulukan yang kanan dalam hal memakai sandal, bersuci, menyisir ataupun di setiap urusannya (HR. Bukhari No. 168).

Ini juga termasuk kedalam hal makan dan minum. Beliau selalu mendahulukan untuk menggunakan tangan kanan dalam setiap urusannya (yang baik-baik). Hal tersebut telah diceritakan oleh sahabat dari Umar Bin Abi Salamah Radhiyallahu ‘Anhuma.

:كُنْتُ غُلاَمًا فِي حِجْرِ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ، فَقَال لِي رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ، وَكُل بِيَمِينِكَ، وَكُل مِمَّا يَلِيكَ

Dijelaskan bahwa sewaktu ia masih kecil dan berada dalam asuhan Rasulullah SAW saat mengambil suatu makanan. Beliau mengatakan “Wahai bocah, ucapkan bismillah lalu makan dengan tangan kananmu serta ambil beberapa yang ada di dekatmu.” (HR. Bukhari No. 5376 dan Muslim No. 2022).

Beberapa Perkara Mengenai Makan dengan Tangan Kanan

Pembahasan kali ini akan memaparkan mengenai beberapa hadits yang ada dalam ajaran makan menggunakan tangan kanan. Sederhananya, Rasulullah SAW pun juga menganjurkan umatnya untuk melakukan perbuatan baik. Seperti:

1. Dalam Al-Qur’an Memberitahu “Kanan” Adalah Hal Baik

Al – Qur’an dikenal sebagai sumbernya hukum Islam dalam mengarahkan hal baik kepada umatnya hingga hari kiamat kelak, sederhananya ada dua golongan. Yang pertama, menerima catatan amal melalui tangan kanan. Hal ini sangat identik dengan perbuatan baik dan taat pada Allah SWT.

Tidak hanya itu, hal baik tersebut dimaksudkan juga dalam memperoleh sebuah keselamatan, kenikmatan, keberuntungan, kebahagiaan di akhirat kelak. Allah SWT berfirman seperti apa yang dijelaskan pada ayat berikut:

فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ

“Adapula orang yang diberikan padanya sebuah kitab dari sebelah kanannya, lalu dia berkata “Ambillah, dan bacalah kitabku ini.” (Al – Haqqah 69:19).

Untuk golongan yang menerima lewat tangan kiri, ini termasuk ke dalam kumpulan orang yang dirundung perasaan buruk dan juga kesedihan, karena keburukan di catatan buku amalan mereka itulah maka Allah SWT berfirman:

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ

“Adapula orang yang diberikan padanya sebuah kitab dari sebelah kirinya, lalu dia berkata “Alangkah baikya bila tidak diberikan kepadaku kitabku ini.” (Al – Haqqah 69:25).

2. Nabi Muhammad SAW Menyukai Tangan Kanan Untuk Hal yang Baik

Rasulullah SAW telah memberikan beberapa contoh pada umatnya untuk selalu mendahulukan tangan kanan (anggota tubuh lain), sebagai urusan atau perkara baik dan penting. Sedangkan bagian kiri sengaja digunakan pada hal yang bersangkutan dengan najis ataupun kotor.

كَانَتْ يَدُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْيُمْنَى لِطُهُورِهِ وَطَعَامِهِ وَكَانَتْ يَدُهُ الْيُسْرَى لِخَلَائِهِ وَمَا كَانَ مِنْ أَذًى

“Bahwa tangan bagian kanan milik Rasulullah SAW dipergunakan dalam hal bersuci dan makan. Sedangkan kiri dipakai untuk membersihkan kotoran dari buang hajat (perkara najis) (HR. Abu Dawud).

Sebagai tambahannya, Imam An – Nawawi Rahimahullah mengatakan bahwa hal tersebut disunnahkan (menggunakan tangan kanan), dalam perkara yang mengandung unsur kemuliaan. Sebaliknya, bagian kiri adalah kejelekan.

3. Penggunaan Tangan Atau Anggota Tubuh Sebelah Kanan dalam Hadits

Pada dasarnya, menggunakan tangan kanan ataupun anggota tubuh lainnya terdapat dalam hadits Aisyah Radhiyallahu ‘Anha. Ini diriwayatkan oleh Imam Al – Bukhari dan juga Imam Muslim, mereka berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ

“Nabi lebih suka menggunakan tangan sebelah kanan di dalam urusan beliau, dari mengenakan sandal, bersuci hingga menyisir rambut.”

Dimaksudkan, dalam bersuci entah wudhu ataupun mandi besar, di dahulukan menggunakan tangan dan juga kaki kanan (termasuk anggota tubuh lain). Hal yang sama juga dilakukan beliau saat menyisir rambut serta menggunakan sandal.

Menurut dari Hadits Abu Hurairah

Ada beberapa hadits lain, dan itu salah satunya dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu mengatakan bahwa: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda seperti yang ada pada penjelasan berikut ini:

إِذَا لَبِسْتُمْ وَإِذَا تَوَضَّأْتُمْ فَابْدَءُوا بِأَيَامِنِكُمْ

“Jika kalian mengenakan pakaian dan akan berwudhu, mulailah dengan sebelah kanan.” (HR. Abu Dawud serta At – Tirmidzi dengan Sanad Shahih).

Namun, untuk dua telinga telah terhitung menjadi satu anggota tubuh, dikarenakan masuk ke dalam bagian kepala yang dibasuh tanpa adanya pertimbangan sebelah kanan atau kiri.

4. Makan dan Juga Minum

Dalam hal ini, ketegasan Rasulullah SAW dalam menganjurkan umat muslim menggunakan tangan kanan seringkali dilupakan dan diabaikan. Malah lebih mementingkan digunakannya bagian kiri untuk mengambil beberapa makanan misalnya, lalu disantapnya.

Perlu diketahui bahwa hal tersebut (makan dan minum menggunakan tangan kiri) adalah perbuatan syaitan (makhluk terlaknat). Maka dari itu, umat muslim diperintahkan untuk menjauhi perilaku ini. Rasulullah SAW telah mengingatkan:

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ

“Jika seorang dari kalian hendak makan, maka gunakan tangan kanan. Apabila ingin minum, pakailah tangan kanan juga. Sesungguhnya syaitan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim).

Bahkan, Syaikh Al – Utsaimin Rahimahullah berkata, bila Anda melihat ada dua orang yang salah satu di antaranya menggunakan tangan kanan (Petunjuk Nabi) untuk makan dan minum, lalu satunya dengan bagian kiri (Syaitan).

5. Dalam Hal Menyisir Rambut

Dalam hal ini, umat Islam bisa mencontoh perilaku Rasulullah SAW. Rambutnya terkadang sampai pada cuping telinga bahkan hingga mengenai pundak. Sungguh beliau memperhatikan keindahan serta kebersihannya, dengan menyisir lalu meminyakinya sehingga nampak bersih dan indah.

Tujuannya, agar tidak kotor karena terkena debu atau bahkan hingga menjadi sarang kutu dan mengakibatkan rambut menjadi begitu menjijikkan. Dalam hal menyisir/meminyaki rambutnya, Beliau memulai semua dengan tangan sebelah kanan. Hal ini masuk dalam hadits ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ ,فِي طُهُورِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَ تَنَعُّلِهِ

“Rasulullah SAW lebih menyukai dengan menggunakan sebelah kanan di dalam urusan beliau, entah dalam hal bersuci, menyisir rambutnya, hingga mengenakan sandal.” (HR. Al – Bukhari Muslim).

Itulah penjelasan mengenai makan dengan tangan beserta beberapa hadits yang mengaturnya. Semoga ulasan di atas bisa menambah ilmu pengetahuan tentang agama Islam dan isinya dapat bermanfaat.

Referensi