Penyebab Akhir Hidup Muslim Menjadi Su’ul Khatimah

Eramuslim – DISEBUTKAN Imam Asy-Syathibi dalam Kitab Al-Itisham (1:169-170), Abdul Haqq Al-Isybili rahimahullah berkata, Sesungguhnya suul khatimah (akhir hidup yang jelek) tidak mungkin menimpa orang yang secara lahir dan batin baik dalam agamanya. Tidak pernah didengar dan diketahui orang seperti itu punya akhir hidup yang jelek. Walhamdulillah.

Akhir hidup yang jelek itu ada bagi orang yang rusak dalam akidahnya, terus menerus melakukan dosa besar atau menganggap remeh dosa. Begitu pula suul khatimah bisa terjadi pada orang yang asalnya berada di atas sunnah (ajaran Rasul shallallahu alaihi wa sallam) lantas keadaannya melenceng jauh dari jalan tersebut. Inilah amalan yang menyebabkan akhir hidup seseorang itu jelek. Kita berlindung kepada Allah dari yang demikian.

Ulama tabiin, Mujahid rahimahullah berkata, Barangsiapa mati, maka akan datang di hadapan dirinya orang yang satu majelis (setipe) dengannya. Jika ia biasa duduk di majelis yang selalu menghabiskan waktu dalam kesia-siaan, maka itulah yang akan menjadi teman dia tatkala sakratul maut. Sebaliknya jika di kehidupannya ia selalu duduk bersama ahli dzikir (yang senantiasa mengingat Allah), maka itulah yang menjadi teman yang akan menemaninya saat sakratul maut. (At-Tadzkirah, Al-Qurthubi, Maktabah Asy-Syamilah, 1:38)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, Sesungguhnya dosa, maksiat, dan syahwat adalah sebab yang dapat menggelincirkan manusia saat kematiaanya, ditambah lagi dengan godaan setan. Jika maksiat dan godaan setan terkumpul, ditambah lagi dengan lemahnya iman, maka sungguh amat mudah berada dalam suul khatimah (akhir hidup yang jelek). (Al-Bidayah wa An-Nihayah, Ibnu Katsir, 9:184). (Inilah)

Oleh Muhammad Abduh Tuasikal