Renungan Aa Gym: Hati-hati pada Jabatan Tinggi

Eramuslim – SAUDARAKU, urusan duniawi yang seringkali dipandang sebagai keberuntungan oleh manusia adalah kedudukan, pangkat atau jabatan manusia. Sehingga banyak manusia membangga-banggakannya, meski yang punya jabatan tersebut bukanlah dirinya. Bisa jadi temannya, anaknya, kerabatnya, tetangganya, atau orang lain yang kenal dengannya.

Ada orang yang membangga-banggakan dirinya hanya karena bertetanggaan dengan seorang pejabat tinggi. Ada seorang anak yang sibuk membangga-banggakan dirinya karena punya ayah seorang pejabat teras. Dan, tentu saja ada juga orang yang membangga-banggakan dirinya karena kedudukan yang dimilikinya.

Allah SWT berfirman, “Katakanlah: Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali Imran [3]: 26)

Jabatan, pangkat, kedudukan yang tinggi adalah ujian. Apakah kemudian seseorang bisa menjalani ujian tersebut dengan baik ataukah tidak. Apakah seseorang bisa memanfaatkan jabatannya itu untuk semakin dekat dengan Allah, ataukah malah semakin menjauh dari-Nya.