Bagaimana Kiat Meraih Sukses?

Langsung aja, saya mau tanya, bagaimana kiat-kiat me-manejemen diri agar bisa meraih sukses, karena terkadang saya jadi "futur" atau semangat yang berkurang, padahal ada beberapa hal yang harus diselesaikan, sehingga tak jarang pula tugas-tugas tersebut malah tidak selesai. Terima kasih.

Modal utama seseorang untuk meraih kesuksesan adalah dengan selalu senantiasa menjaga semangat, karena syarat meraih kesuksesan adalah adanya semangat, visi dan aksi.

Agar semangat senantiasa berkobar-kobar di dalam diri kita, kita harus mampu memotivasi diri. Kalau kita mampu memotivasi diri, kita akan selalu semangat. Dengan semangat itu, kita akan terhindar dari rasa jenuh (futur).

Kejenuhan datang karena ketiadaan semangat. Jika semangat ada, tak mungkin rasa jenuh datang. Kalau kita tidak jenuh, kita akan tekun bekerja. Dan kalau kita tekun bekerja, keberhasilan akan datang menjelang.

Jadi jelas, memotivasi diri menjadi urgen (penting) bagi kita. Jauh lebih urgen daripada menunggu dimotivasi orang lain atau lingkungan. Dengan kata lain, kemampuan memotivasi diri sendiri (motivasi intrinsik) jauh lebih penting daripada kemampuan memotivasi orang lain (motivasi ekstrinsik).

Kami mengumpamakan munculnya motivasi diri seperti menghidupkan sebuah mesin. Untuk menghidupkan mesin dibutuhkan pemicunya (pada kendaraan bermotor pemicunya adalah bensin). Pemicu tersebut terdapat pada ruang-ruang tertentu pada mesin. Untuk menumbuhkan motivasi diri, “pemicunya” adalah visualisasi (visualitation), tanggung jawab (responsibility), kenyamanan dan kesukaan (excited) dan gerakan (move). “Pemicu” tersebut terdapat pada ruang-ruang tertentu, yakni: mental (untuk visualisasi), spritual (untuk tanggung jawab), emosional (untuk kenyamanan/kesukaan), dan fisik (untuk gerakan).

Jadi, “menghidupkan” empat sumber pemicu utama motivasi, yakni visualisasi, tanggung jawab, kenyamanan/kesukaan, dan gerakan pada hakekatnya “menghidupkan” empat dimensi manusia (mental, spritual, emosional, dan fisik).

Jika sumber pemicu motivasi telah “hidup”, maka “hidup” juga motivasi diri kita. Semakin banyak dan besar “bahan bakar” yang menghidupkan sumber pemicu motivasi, maka semakin besar motivasi diri yang muncul. Pada saat itu semangat kerja menjadi membara. Gairah kerja menjadi bergelora. Kita akhirnya akan beraktivitas dengan motivasi yang tinggi.