Motivasi Ingin Berubah…..

Assalamu’alaikum wr wb,

Pak ustadz, saya sudah membaca beberapa jawaban ustadz atas pertanyaan teman-teman yang juga itu adalah masalah yang saya hadapi. Saya jadi termotivasi untuk berubah menjadi lebih baik. Saya mulai belajar untuk mengenali diri saya. Hanya saja saya bingung ustadz, dari mana dulu saya harus melakukan perubahan itu?Rasa malu dan gengsi membuat saya terkadang tak bisa melakukan hal itu. Saya berfikir mungkin dengan lingkungan yang baru dapat membuat saya bisa menghilangkan rasa gengsi & malu sehingga saya bisa belajar sedikit demi sedikit untuk berubah menjadi yang lebih baok. Terkadang saya merasa kalau saya ini bukanlah orang yang menyenangkan, mungkin karena sifat pendiam, cuek dan kurang percaya diri membuat saya tidak bisa bergaul dengan yang lain. Saya tau bahwa manusia yang banyak dicintai dan disenangi adalah orang yang memiliki akhlak yang baik bukan karena kekayaan materi, kepintaran ataupun fisik yang bagus. Saya ingin dicintai banyak orang terutama Allah swt & saya ingin hidup saya punya arti dan berarti bagi orang lain selama di dunia ini. Pak ustadz, bagaimana mengatasi rasa malu dan gengsi itu?Bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri di dalam hati saya?
Syukron,

Wa’alaikum salam wr.wb.
Saudaraku Cicih yang dirahmati Allah SWT, alhamdulillah Anda saat telah menyadari betapa pentingnya menjadi orang yang berakhlaq mulia sebagai modal utama dalam pergaulan. Namun Anda saat ini menghadapi kendala berupa perasaan malu dan rendah diri. Untuk mengatasi perasaan malu dan rendah diri ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan :
1. Selalu berpikir positif.
Biasanya perasaan malu dan rendah diri disebabkan adanya kekhawatiran bahwa orang lain akan menolak atau mencemooh apa yang akan kita lakukan. Nah.. disini diperlukan pentingnya berpikir positif. Belum tentu orang lain akan menolak atau mencemooh kita. Jangan cepat mengambil kesimpulan negatif sebelum kita bertindak. Lebih baik yakinkan diri dengan berkata dalam hati “orang lain pasti menyenangi dan setuju dengan apa yang akan saya lakukan”. Jika pun setelah kita melakukan sesuatu dan ternyata kekuatiran Anda terbukti berupa ketidaksetujuan orang lain, maka Anda dapat menghibur diri dengan mengatakan “Ah, orang lain belum mengerti maksud saya. Saya harus memperbaiki caranya agar mereka lebih mengerti”. Jadi terus meneruslah berpikir positif (bersangka baik) kepada orang lain. Jangan masukkan pikiran negatif (sangka buruk) kepada orang lain. Sebab biasanya dari 1000 pikiran negatif kita yang benar itu hanya 1. Jika pun pikiran negatif kita terbukti, maka jadikan hal tersebut sebagai cara untuk belajar sabar. Lagipula tidak ada seorangpun yang bisa menyakiti Anda, jika Anda tidak membawa perasaan itu ke dalam hati Anda.
2. Yakin bahwa Anda memiliki kelebihan.
Agar menjadi orang yang tidak pemalu dan rendah diri, yakinlah bahwa Anda lebih hebat dari yang Anda duga. Anda harus lebih banyak memikirkan kelebihan Anda daripada kekurangan Anda. Biasanya orang pemalu lebih sibuk memikirkan kekurangannya daripada kelebihannya. Bahkan kekurangan yang nilainya kecil dibuat agar kelihatan besar oleh si pemalu. Jika kita selalu berpikir tentang kelebihan daripada kekurangan kita, maka kita akan lebih percaya diri jika berhadapan dengan orang yang juga memiliki kelebihan. Anda dapat menghibur diri dengan mengatakan, “Kita sama-sama punya kelebihan. Lalu mangapa aku harus minder dihadapannya?”Nah..bagaimana kalau kita tidak mengetahui kelebihan (potensi) diri kita sendiri? Tanyalah kepada orang yang dekat dengan Anda tentang apa kelebihan Anda. Atau inventariskan prestasi Anda di masa lalu. Setelah tahu, ingat-ingat dan gunakan untuk mempertebal rasa percaya diri Anda. Bahkan kelebihan yang tidak ada hubungannya dengan situasi yang tengah kita hadapi tetap dapat membuat kita lebih percaya diri dan tidak pemalu dihadapan orang lain.
3. Yakin bahwa setiap orang sudah cukup sibuk dengan dirinya masing-masing.
Orang yang pemalu biasanya merasa bahwa orang lain selalu memperhatikan secara detail tentang dirinya, sehingga ia menjadi takut berbuat salah. Padahal setiap orang sesungguhnya sibuk dengan dirinya masing-masing dan tidak cukup peduli untuk memperhatikan urusan kita secara detail. Oleh karena itu mengapa kita begitu takut untuk berbuat salah, padahal orang lain belum tentu memperhatikan kesalahan kita tersebut? Jika pun mereka mengetahuinya, apakah mereka memikirkannya, seperti kita yang memikirkan kesalahan kita secara mendalam dan dalam waktu yang lama? Lagipula tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Ingat! Bulan begitu indah dipandang hanya karena permukaan bulan ternyata penuh dengan tekstur yang tidak rata/sempurna.
Mudah-mudahan tiga tips di atas dapat membantu Cicih dan saudara-saudaraku yang lainnya untuk lebih berani dan percaya diri.
Salam berkah!

(Satria Hadi Lubis)
Mentor Manajemen Kehidupan