Ust. Fathudin Ja’far, MA: Manajemen Ramadhan Rasulullah (2)

Kalau saja ibadah Ramadhan dijalankan sesuai manajemen Rasul Saw. baik kualitas maupun kuantitas, maka 8,47 % dari umur kita adalah shiam dan qiyam (Training Manajemen Syahwat). Jika ditambah denbgan 6 hari bulan Syawal, maka 9,88 % dari hidup kita adalah Training Mangemen Syahwat. Jika diteruskan dengan Senin, Kamis dan ayyamulbidh, maka 42,93 % dari hidup kita adalah Ttraining Manajemen Syahwat. Apabila kita tambahkan Ramdhan dengan shaum dengan 6 hari di bulan Syawal dan diteruskan dengan shaum nabi Daud, maka 55,08 % dari umur kita adalah mengikuti Taraining Manajemen Syahwat. Alangkah indahnya jika kita mampu melaksanakannya.

Secara kualitas, ada dua hal yang perlu di perhatikan :

  1. Memakna shiam, yakni menahan diri dari berbagai godaan syahwat. Artinya, jka kita benar-benar serius ingin mencapai derajat taqw, syahwat harus dikendalikan, bukan hanya terhadap yang diharamnkan Allah dan Rasul-Nya, akan tetapi juga terhadap yang halal. Orang-orang bertaqwa, seperti yang dikatakan Arraghib Al-Asfahani : Harus mampu menahan diri dari apa saja yang menyebabkan dosa pada Allah. Yang demikian itu hanya terlaksana dengan meniggalakan apa saja yang dilarang Allah dan meinggalkan sebagian yang dibolehkan jika berimplikasi kepada dosa. Misalnya, dengan mobil mahal, rumah mewah, pakaian bermerek dan sebagainya, jika menimbulkan rasa angkuh, somobng dan merasa lebih hebat dari orang lain yang di bawahnya, maka berarati hal-hal yang dibolehkan tersebut telah menjerumuskannya ke dalam dosa. Orang-orang yang bertaqwa paham betul hal tersebyt akan membahayakannya. Sebab itu dia dengan mudah mampu menghindarinya. Buakan sebaliknya, mencar-cari dalil pembenarannya.
  2. Makna qiyam (berdiri tegak dan penuh spirit beribadah kepada Allah). Qiyam Ramadhan mengajarkan kepada kita bahwa hidup ini sepenuhnya untuk ibdah dan ketaatan pada Allah, bukan yang lainnya. Orang yang mampu menghambakan dirinya hanya kepada Alllah adalah orang yang beriman kepada-Nya, memiliki ilmu tentang agama / aturan main yang diciptakan-Nya dan mampu memenej syahwat yang ada dalam dirinya. Sebab itu, Manajaemen Ramadhan Rasul Saw. tidak cukup dengan shiam saja atau qiyam saja. Keduanya berjalan seiring dan dilaksakan siang dan malam serta dilandasi iman dan ihtisaban seperti Beliau jelaskan dalam haditsnya. Ramadhan dengan konsep qiyamnya, juga mengajarkan kepada kita bahwa setiap kita harus memiliki ibadah unggulan, di luar ibdah fardhu, yang mungkin kita lakuan dengan intensitas yang tinggi dan kontinyu, sebagaimana para Sahabat Rasul Saw.

Inilah dua kunci utama kesuksesan orang-orang yang menjalankan ibadah Ramadhan, yakni shiyamdan qiyam. Jika kedua hal tersebut dapat terlaksana dengan baik, maksimal dan seimbang di bulan Ramadhan termasuk pada 10 hari terakhir Ramadhan, maka tidak diragukan manfaat Training Manajemen Syahwat selama Ramdhan insyaa Allah efektif dalam pembentukan karakter muttaqin (orang-orang yang bertaqwa). Semoga Ramdhan kita tahun ini benar-benar menajdi titik tolak perubahan manajemen hidup kita sesuai dengan manajemen hidup Rasul Saw. termasuk manajemen Ramadhannya. Amin

Manajemen Ramadhan Rasul Saw

SHIAM (Manajemen Syahwat)

  1. Menahan syahwat telinga dari mendengarkan yang laghwi dan haram
  2. Menahan syahwat telinga dari melihat yang diharamkan
  3. Menhan syahwat lidah dari bicara kotor, berbohong, laghwi dan yang diharamkan
  4. Menahan syahwat perut dari memakan danmeminum yang syubhat dan yang diharamkan, terasuk rokok dan apa saja yang sejenisnya
  5. Menahan syahwat kemaluan dari menyentuh dan penyaluran yang diharamkan
  6. Menahan syahwat keangkuhan, kesombongan, kekuasaan dan ketenaran
  7. Menahan syahwat kecintaan pada pernik-pernik kehidupan duniawi yang dapat melalaikan diri dari zikrullah dan syurga Allah serta bertemu dengan-Nya