Mengapa Harus Bertaubat?

 

Eramuslim.com – Dikisahkan tentang bagaimana balasan keburukan bisa langsung diterima pembuatnya dengan cepat: Seorang santri yang saat itu berada di tempat makan, telah lalai dalam menjaga pandangannya, waktu ia shalat maghrib, beres manjalankan shalatnya ia langsung bergegas menuju ke sebuah toko, untuk sebuah keperluan. Tiba-tiba terdengar suara amat keras. Ternyata ia menabrak pintu kaca toko. Padahal di pintu kaca itu ada dua tulisan yang besar.

Hampir pingsan ia rasakan, namun hatinya ada rasa lain bahwa ia itu merupakan cash balasan dari Allah atas perbuatan sebelumnya. Ini baik, bukan baik berbuat dosanya. Orang yang paling cepat berbuat dosa diingatkan itu baik. Yang paling bahaya adalah yang istidradj, yang ditangguhkan.

Andai saja orang yang berbuat dosa dibalas oleh Allah cash, tentunya tidak ada yang mau berbuat dosa. Misalnya ia tidak ke mesjid untuk berjamaah, ia dibalas dengan dikejar anjing, atau setiap kali ia berbuat bohong lidahnya tergigit. Makin dekat dengan Allah maka balasan Allah bisa makin cash atas perbuatan-perbuatan baik dan buruknya. Maka ampunan Allah dan rahmat Allah yang kita nantikan.

Tidak ada yang berbahaya dalam kehidupan kita selain keburukan kita sendiri. Setiap dosa yang kita lakukan adalah sumber atas kegelisahan, kesulitan, petaka yang dialami. Kita bakal tahu bagaimana kehidupan yang akan kita jalani dari perbuatan kita sendiri. Tapi Allah Maha Baik menyediakan fasilitas taubat untuk dosa yang telah kita lakukan. Allah berfirman: