Semua Merapat ke SBY

Periode kepemimpinan SBY jilid dua ini mungkin satu-satunya periode setelah reformasi yang nyaris akan tanpa friksi atau gesekan politik. Hal ini karena hampir tidak ada satu pun partai yang menyatakan atau akan bersikap oposisi. Semuanya merapat ke SBY.

Setelah partai-partai Islam lebih dulu merapat, PDIP pun sudah mendapat ‘jatah’ ketua MPR dari Demokrat. Dan berikutnya Golkar yang pada Munas lalu, pihak-pihak pro SBY memenangkan pertarungan kepemimpinan di partai beringin ini. Belakangan, Rizal Malarangeng yang merupakan tim sukses SBY di Pilpres pun akan masuk di kepengurusan Golkar.

Semuanya menjadi seperti sangat sempurna, berangkulan di belakang kepemimpinan SBY. Entah target-target apa yang mereka ingin peroleh. Inilah yang kerap dikhawatirkan pengamat, karena tidak adanya kekuatan yang menjadi ‘pengawas’ pemerintahan.

Setidaknya, sejumlah kasus yang mengusik keadilan di negeri ini pun seperti datang dan pergi begitu saja tanpa ada yang berpihak pada rakyat. Di antaranya, kasus Bank Century yang hingga kini tidak menunjukkan tanda-tanda penyelesaian. Siapa yang harus bertanggung jawab atas dana talangan hingga 6 trilyun lebih juga tidak jelas. Begitu pun soal cerita bersambung ‘pengambil-alihan KPK’ yang hingga kini masih bergulir. Belum lagi soal drama terorisme yang seolah menutup kasus korupsi besar di negeri ini.

Inilah di antara statemen dan sikap sejumlah petinggi partai soal hasrat mereka untuk merapat ke SBY yang direkam media.

"Ya, kalau memang ditawari menteri oleh SBY, ya kita terima!" ucap Taufik Kiemas yang juga Ketua MPP PDIP.

"Kita tunggu saja apa yang akan disampaikan SBY (soal jatah menteri untuk Golkar),"ucap Ketua Umum Golkar, Abu Rizal Bakri saat terpilih menggantikan JK di acara munas.

Begitu pun dengan PKS. Ketika ditanya apakah PKS akan keluar dari koalisi SBY, Presiden PKS, Tifatul Sembiring menjawab tegas, “Ya nggaklah. Kita berkeringat, kita berjuang, dan kita menang. Kita adalah the rulling party, kata SBY kepada PKS, Partai Demokrat dan PKS itu adalah backbone koalisi.”

**

Kami mengucapkan terima kasih atas komentar dan masukan pembaca pada dialog edisi lalu, semoga bermanfaat untuk kita semua.