Dialog

Ketika Nabi Shallahu Alaihi Wa Sallam membebaskan kota Makkah, dan menerima kunci-kunci Ka’bah dari Bani Syaibah, kemudian Nabi menyerahkan kunci-kunci tersebut kepada Bani Syaibah.

Meratanya korupsi di tiga lembaga negara: eksekutif, legislatif, dan yudikatif kian menguatkan bahwa Indonesia sudah seperti kleptokrasi atau negara yang dipimpin oleh para pencuri. Inikah pertanda Indonesia menuju negara gagal? Adakah skenario besar di balik ini?

Wajah bangsa Indonesia menjadi terpuruk di mata dunia, setidak ada dua orang yang sekarang ini berada di luar negeri. Nunun Nurabeti dan Nazaruddin. Keduanya, setelah meninggalkan Indonesia, tak pernah lagi mau memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dunia termasuk negeri-negeri kaum muslimin tak lebih dari incaran saudagar Yahudi untuk memasarkan produk mereka. Mulai dari produk kebutuhan sehari-hari, hingga jasa keuangan dan pendidikan. Bagaimana langkah agar umat Islam bisa keluar dari dominasi ini?

Tetapi, sesungguhnya adakah “Kebangkitan Nasional” itu mempunyai relasi dengan umat Islam? Atau sebaliknya, ia hanya “pepesan kosong”, yang ingin menjadikan 20 Mei, sebagai sebuah “khurafat’ baru yang sengaja diciptakan oleh Belanda?

Silang pendapat tentang perlu tidaknya negara Islam Indonesia mencuat. Beberapa tokoh Islam seperti Habib Rizieq dan KH Hasyim Muzadi menegaskan, tidak perlu adanya negara Islam Indonesia.

Mengomentari Presiden AS Barack Obama, Bin Ladin berkata: “Amerika tidak akan dapat bermimpi mendapatkan keamanan sampai saudara kami hidup dalam keamanan di Palestina. Ini tidak adil bahwa anda hidup dalam damai sementara saudara-saudara kami di Gaza hidup dalam ketidakamanan.”

Ketidakmampuan aparat memberangus NII KW 9 yang sudah meresahkan mengundang tanda tanya tersediri. Benarkah ada operasi intelijen dalam gerakan Islam dan yang mengatasnamakan Islam?

Ada kejanggalan tersendiri ketika tiba-tiba Indonesia seperti dikepung teroris. Bagaimana mungkin kondisi negara yang akomodatif terhadap berbagai aktivitas keislaman tiba-tiba menjadi target pemboman atas nama Islam. Apa akar dan penyebab terorisme sebenarnya?

Kehidupan umat Islam di negeri mayoritas muslim ini seperti anak ayam kehilangan induk. Para politisi muslim kian betah berlindung di ‘selimut’ koalisi. Bagaimanakah membangun kebangkitan Islam di negeri ini?