Antara Ust. Abdul Somad dan Ust. Abdul Zakir Naik

Eramuslim.com – Kembali, Ustadz Abdul Somad (UAS) dikerjain oleh “musuh Islam”. UAS dilarang masuk Hongkong, dan setelah tiga jam ditanya-tanya lalu disuruh pulang ke Indonesia. UAS pun balik masuk pesawat, sementara jemaah yang sudah menunggunya di Bandara, berlinang air mata menyesalkan sikap aparat imigrasi dan kepolisian Hongkong.

Saya sempat menelepon Munawir, teman UAS yang ikut bersamanya ke Hongkong. Apa pasal UAS tak boleh masuk negeri boneka Cina itu? Katanya, persoalannya sederhana saja. UAS memiliki Kartu Anggota Habaib (Rabithah Alawiyah) atau Anggota Ulama Habaib se-Dunia yang dikeluarkan para Da’i dan Pendakwah Islam di Maroko. Di kartu itu ada gambar bintang dan tulisan Arab.

“Ini mungkin alasan saja. Saya melihat, ada Musuh Islam yang tak menginginkan UAS ceramah di Hongkong. UAS diperiksa seperti seorang teroris,” kata Munawir yang menemani UAS, pada saya melalui WhatsApp.

Astaghfirullah! UAS disamakan dengan teroris di luar negeri, setelah sebelumnya di dalam negeri sendiri dia dituduh terlibat PKI (Partai Komunis Indonesia) dan anti NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) oleh sekelompok orang di luar Islam. Apa yang sesungguhnya terjadi dengan seorang ulama bernama UAS? Apa yang membuat banyak orang marah terhadap seorang Melayu Islam bernama Abdul Somad itu? Saya tak habis pikir dan terus bertanya; ada apa?

Kegelisahan saya ini, saya sampaikan pada teman saya, Dr Kapitra Ampera, SH, MH. Kapitra adalah seorang doktor hukum yang juga menjadi Kuasa Hukum UAS. Saya katakan kepada dia, buatlah agar dunia tahu bahwa UAS bukanlah teroris, apalagi PKI dan anti NKRI. UAS adalah pendakwah agama Islam, sama seperti pendakwah agama agama lain di Indonesia dan dunia. UAS seorang anak Melayu yang santun dan kini sangat dibutuhkan Umat, karena ilmu dan penguasaannya terhadap agama Islam sangat baik.