Facebook Penyumbang Zionisme?

Assalamualaikum wr. wb.

Saya pernah mendapat info dari seorang teman bahwa facebook merupakan salah satu penyumbang zionisme dan awalnya dibentuk untuk membuat jaringan mahasisiwa yahudi di AS, apakah betul info tersebut. Terima kasih.

Wassalamu’alaykum wr. wb.

Rusdy Ahmad

Wa’alaykumsalam wr. wb.

Silahkan anda baca sebuah artikel panjang di radioislam.org yang berjudul The Jewish hand behind Internet. Pada tulisan tentang facebook, di bagian awal terdapat sebuah kutipan,

"He met Mark Zuckerberg in 2002 after they had joined the same fraternity which primarily concentrated on activities within the Jewish community.

‘We ate Shabbat dinner together,’ Hasit said. ‘Every year we raised money for charities in Israel. Mark was one of the members of the fraternity, like many other Jewish students at Harvard.’

Hasit, who wears a skullcap, says the 25-year-old Zuckerberg feels an affinity with Judaism. ‘He fasts on Yom Kippur,’ Hasit says of Zuckerberg. ‘Sometimes he would come to the Hillel House, a Jewish organization that ran various activities.’"

– The Jew Ariel Hasit, who now has joined the Israeli Defense Forces, on his personal experience of the Jewish Facebook founder and CEO, Mark Zuckerberg, Ha´aretz, 10/05/2009.

Data ini menguatkan informasi dari teman anda, bahwa ada kaitan erat antara Facebook dan Israel.

Sedangkan sejarah awal pembuatan Facebook dapat anda baca di wikipedia.org/facebook, pendirian Facebook diperuntukkan kepada mahasiswa Havard saja pada awalnya, tetapi karena respon pengguna yang besar maka dibukalah Facebook untuk khalayak umum. Pada 24 Oktober 2007 microsoft membeli facebook, mulai dari sinilah Facebook digenjot habis-habisan untuk mengeruk keuntungan dan sudah tentu tujuan Facebook ikut berubah.

Dengan beragam fitur yang ada, para pengguna semakin dimanja sehingga sangat nyaman berlama-lama di dalamnya, sampai ada istilah FB-FB alias Fans Banget Facebook. Jika anda pengguna Facebook perlu diperhatikan prihal Facebook Privacy and Policy, karena hal ini seringkali terabaikan atau bahkan diabaikan. Belajar dari banyak kasus yang terjadi belakangan ini, pilah-pilihlah data dan informasi yang akan dipublikasi sebab tidak semua pengguna dan pengelolanya memiliki niat yang baik terhadap data anda.

Untuk lebih detail, anda dapat bertanya langsung ke rubrik Di Balik Konspirasi yang diasuh oleh bapak Rizki Ridyasmara.

redaksi.