Tanggapan tulisan "Wajibkah MUI Mencabut Fatwa Haramnya Pluralisme?"

Bismillah…. Jika kita muslim sejati, maka kita musti mengakui dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa satu-satunya agama/way of life/dien yang benar adalah ISLAM. Sebab demikianlah yang dikatakan oleh Alloh jalla jalaaluh dan Rasul-Nya ‘alaihish sholaatu was salaam. Selain agama Islam, entah itu kristen (katolik/protestan), yahudi, hindu, budha, konghucu, ahmadiyah, qiyadah islamiyah, atau apapun namanya adalah kafir/bathil. Alloh sendiri telah menyatakan bahwa agama yang diridhoi di sisi-Nya hanyalah Islam (baca: QS. Ali Imron ayat 19) dan barang siapa yang memeluk agama selain Islam, maka di akhirat nanti bakal merugi (baca: QS. Ali Imron ayat 85).

Karenanya, jika seseorang mengakui bahwa semua agama itu benar/baik, maka pengakuan yang seperti ini adalah BATHIL. Masak agama seperti krsiten misalnya dikatakan baik/benar. Di manakah letak kebenaran/kebaikannya?!, wong dari sisi aqidahnya saja sudah tidak becus. Kristen itu mengajarkan aqidah trinitas, sementara yang haq Alloh itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Jadi baru dari satu poin ini saja sudah ketahuan bahwa kristen itu agama bathil. Begitu pula dengan agama lainnya.

Mengapa Islam merupakan satu-satunya agama yang benar? Sebab, selain dinyatakan secara tegas sebagai agama yang diridhoi di sisi Allah, Islam juga merupakan agama semua para Nabi ‘alaihimush sholaatu was salaam, dari Nabi Adam as. hingga Nabi Muhammad. Tidak ada seorang nabi pun yang beragama yahudi atau nasrani atau agama apapun selain Islam. Yang mereka serukan adalah ani‘budullooha wajtanibuth thooghuut atau ani‘budullooha robbii wa robbakum.

Alloh berfirman:

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu’, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya….” (QS. An-Nahl ayat 36) “Sesungguhnya Allah adalah Robbku dan Robb kalian semua, maka sembahlah Dia oleh kalian. Ini adalah jalan yang lurus.” (QS. Maryam ayat 36)

Nabi Ibrahim as. juga seorang muslim, bukan seorang yahudi atau nasrani. Alloh berfirman: “Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang hanif lagi muslim dan sekali-kali dia bukanlah termasuk orang-orang musyrik.” (QS. Ali Imron ayat 67)

Nabi Yusuf as. juga seorang muslim. Dalam salah satu do‘anya, beliau berucap (sebagaimana disitir dalam QS. Yusuf ayat: 101): “…. wafatkanlah aku (wahai Rabb) dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku bersama orang-orang shalih.”

Nabi Isa juga seorang muslim. Beliau tidak pernah mengajarkan aqidah trinitas kepada ummatnya. Sehingga siapapun yang mengaku sebagai pengikut Nabi Isa namun dirinya beraqidah trinitas, maka pengakuannya itu hanyalah OMONG KOSONG alias DUSTA BESAR. Alloh berfirman:

() Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: ‘Jadikanlah aku dan ibuku 2 orang tuhan selain Allah?’” Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (untuk mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib. () Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu: ‘Sembahlah Allah, Robbku dan Robb kalian’, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.” (QS. Al-Maa-idah ayat 116-117)

“Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya Allah adalah Al-Masih putera Maryam’, padahal Al-Masih (sendiri) berkata: ‘Hai Bani Israil, sembahlah Allah Robbku dan Robb kalian’ Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolongpun.” (QS. Al-Maa’idah ayat 72)

“Sungguh kafirlah orang-orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya Allah salah satu dari (tuhan) yang tiga’, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS. Al-Maa’idah ayat 73)

Lagi pula, seandainya Nabi Isa mengajarkan trinitas (sekali lagi ini seandainya) dan itu dianggap sebagai sesuatu yang benar, maka otomatis para Nabi lainnya salah lantaran mereka telah mengajarkan sesuatu yang berbeda dari apa yang diajarkan oleh Nabi Isa yakni aqidah tauhid; padahal mereka (para Nabi) itu sama-sama utusan Alloh. Mana mungkin ada Nabi yang salah ajarannya! Nah, secara logika saja sudah tidak mungkin jika Nabi Isa itu mengajarkan aqidah trinitas!!

Jadi yang diserukan/didakwahkan oleh para Nabi itu intinya sama yakni tauhid alias Islam. Lebih jelas Nabi saw. bersabda: “…. para Nabi itu ibarat saudara seayah, ibunda mereka berbeda-beda sedang agama mereka sama (yakni Islam, tauhid –pent.).” (Shahih Bukhari, kitab Ahaditsul Ambiya’ Hadits No. 3187).

Kesimpulan: pertama, anggapan bahwa semua agama benar/baik adalah sebuah anggapan yang bathil alias sesat & menyesatkan, meski diucapkan oleh seorang kyai haji atau profesor botak atau “wali” sekalipun. Anggapan yang haq adalah anggapan yang menyatakan bahwa ISLAM lah satu-satunya agama yang benar/baik. Kedua, MUI wajib mempertahankan Fatwa Haramnya Pluralisme. Alloohu waliyyut taufiiq. Alloohu akbar !!!!

Abu Khodijah

Penulis buku The Power Of Ayat Kursi

[email protected]