Tiga Ucapan untuk Tiga Kondisi

Barangsiapa dikaruniai Allah kenikmatan hendaklah dia bertahmid (memuji) kepada Allah, dan barangsiapa merasa diperlambat rezekinya hendaklah dia beristighfar kepada Allah. Barangsiapa dilanda kesusahan dalam suatu masalah hendaklah mengucapkan “Laa haula walaa quwwata illaa billaahil’aliyyil’adzhim.

Surga dan Neraka Membuat Lupa Pengalaman Hidup di Dunia

Saat manusia diperlihatkan surga dan neraka di akhirat kelak, sadarlah ia betapa naifnya perlombaan merebut keberhasilan dunia ini dibandingkan dengan kenikmatan hakiki dan abadi surga yang jauh labih patut ia kejar dan usahakan semaksimal mungkin.  Sadarlah ia betapa lugunya ia saat di dunia berusaha mengelak dari segala derita dan kesusahan dunia jika dibandingkan dengan derita sejati dan lestari neraka yang jauh lebih pantas ia berusaha mengelak dan menjauh darinya.

Sabar Dan Biarlah Allah Menentukan Jadwal Kemenangan

Pertolongan Allah menjadi dekat bilamana sense of crisis telah berada dalam frekuensi yang sama antara pemimpin perjuangan dan para pengikutnya. Bila sudah satu frekuensi dan terfokus kepada hanya dan hanya mengharapkan pertolongan Allah, maka dalam keadaan seperti itu berarti pertolongan Allah sudah sangat dekat.

Antara Keberuntungan Yang Besar dan Kemenangan Yang Dekat

Seorang pejuang Islam atau aktifis Da’wah Islamiyyah tidak sepatutnya mempertaruhkan keberuntungan yang besar di akhirat demi memperoleh kemenangan yang dekat di dunia. Lebih baik baginya tidak pernah mengalami kemenangan yang dekat di dunia barang sedikitpun demi memperoleh secara penuh keberuntungan yang besar di akhirat kelak. Ia tidak akan rela mengorbankan prinsip, ideologi dan aqidah Islamnya demi memperoleh fathun qoriib alias kemenangan yang dekat di dunia. Lebih baik ia sama sekali tidak pernah menikmati fathun qoriib hingga maut menjemputnya di jalan Allah asalkan ia tetap bisa mempertahankan prinsip, ideologi dan aqidah Islam yang dengannya akan mengantarkan dirinya kepada fauzul-’adzhiem atau keberuntungan yang besar.

Perselisihan, Gempa, Tanda-Tanda Kiamat dan Kehadiran Imam Mahdi

Saudaraku, marilah kita tingkatkan iman, ilmu dan amal kita agar pada hari itu kita tidak termasuk fihak yang salah registrasi. Oleh karenanya, walaupun perselisihan antar manusia serta gempa merupakan perkara yang tidak kita sukai, namun Nabi menyebutnya sebagai ”kabar gembira”. Sebab bersamaan dengan itu ummat Islam akan memiliki pemimpin yang legitimasinya langsung datang dari Allah dan RasulNya. Sedangkan kehadirannya justru merupakan awal beralihnya dunia dari lembaran sejarah penuh kesewenang-wenangan dan kezaliman menuju peradaban penuhkeadilan dan kejujuran.

Baru Paham Kenapa Pasukan Imam Mahdi akan Perangi Jazirah Arab

Pantaslah bilamana Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam memprediksi bahwa di antara langkah awal yang akan dikerjakan oleh Panglima Ummat Islam Akhir Zaman -yakni Imam Mahdi- ialah mengakhiri kesombongan para Mulkan Jabbriyyan di semenanjung Arabia.  Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR Muslim)