Sungguh kita sangat khawatir bahwa hadits di atas telah menjadi kenyataan pada zaman kita dewasa ini. Di zaman penuh fitnah ini kita menyaksikan semakin banyaknya orang yang mengaku Islam namun sudah kehilangan isti’la-ul-imaan (kebanggaan karena iman) di dalam hatinya. Mereka telah menjadi sedemikian cinta dunia-nya sehingga terlihat betapa tolok-ukur kemuliaan tidak lagi berlandaskan iman dan taqwa melainkan materi, jabatan dan kekayaan dunia. Sedemikian dahsyatnya rasa takut akan kematian sehingga mereka rela untuk berkompromi dengan thaghut dan ideologi mereka. Seolah hanya dengan jalan itulah mereka dapat mempertahankan eksistensi di hadapan kaum kuffar dan thaghut. Maka tidak mengherankan jika kaum kuffar-pun akhirnya tidak merasa takut lagi dengan kaum muslim yang telah terjangkiti virus al-wahn tersebut.
Penulis: Ihsan Tandjung
Surga dan Neraka Membuat Lupa Pengalaman Hidup di Dunia
Saat manusia diperlihatkan surga dan neraka di akhirat kelak, sadarlah ia betapa naifnya perlombaan merebut keberhasilan dunia ini dibandingkan dengan kenikmatan hakiki dan abadi surga yang jauh labih patut ia kejar dan usahakan semaksimal mungkin. Sadarlah ia betapa lugunya ia saat di dunia berusaha mengelak dari segala derita dan kesusahan dunia jika dibandingkan dengan derita sejati dan lestari neraka yang jauh lebih pantas ia berusaha mengelak dan menjauh darinya.
Sikap Umum Yahudi Bila Diajak Masuk Islam
Demikianlah sikap kaum Yahudi pada umumnya bilamana diajak kepada agama Allah. Mereka tidak memiliki obyektifitas sedikitpun bila diajak untuk menerima hidayah dan kebenaran. Mereka sangat keras kepala dan membabi buta mempertahankan ideologi rasialisme dan fanatisme kelompok. Sehingga orang yang semula mereka katakan baik dan mulia serta-merta mereka hina dan caci bilamana orang tersebut menerima kebenaran agama Islam yang berarti harus meninggalkan agama asalnya, yaitu Yahudi.
Doa Iftitah Sholat Malam Dan Penegakkan hukum Allah
Ketiga ayat di atas merupakan ancaman bagi setiap orang yang tidak menjalankan penyelesaian perkara dengan kembali kepada Hukum Allah. Bayangkan, ancamannya sampai tiga macam label yang mengerikan..! Manusia yang memutuskan perkara tidak menurut apa yang diturunkan Allah, berarti ia dipandang Allah sebagaikafir, zalim dan fasik…! Lalu dalam ayat lainnya bahkan dengan tegas Allah hanya menawarkan dua pilihan bagi suatu masyarakat dalam kaitan dengan urusan hukum. Atau masyarakat itu mengembalikannya kepada hukum Allah dan bila tidak mau, maka masyarakat itu dipandang Allah sebagai masyarakat yang memilih hukum Jahiliyah.
Tanda Akhir Zaman: Pilih Kasih Dalam Menebar Salam
Di zaman penuh fitnah dewasa ini tidak jarang jiwa kasih-sayang kita mengalami erosi. Hubungan antar sesama menjadi sangat formal dan kaku, bahkan seringkali dingin dan tanpa melibatkan perasaan cinta. Kemudian tanpa kita sadari iman-pun menipis.
Kebiasaan Menipu Mendatangkan Kemarau Panjang Dan Penguasa Zalim
Masihkah kita mesti kebingungan mengapa para penguasa di berbagai level kepemimpinan, baik kepala desa hingga presiden negara adikuasa berperilaku zalim dan dibenci oleh sebagian besar rakyat yang dipimpinnya?
Misi Nabiyullah Isa ‘alihis-salam Di Akhir Zaman
Turunnya Isa ‘alaihis-salam kelak bukanlah untuk membawa ajaran baru, apalagi membenarkan ajaran Nasrani alias Kristen. Justeru kehadiran beliau kelak adalah untuk membenarkan dan mengokohkan ajaran yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم yaitu ajaran dienullah Al-Islam. Isa ‘alaihis-salam bahkan akan mengajak kaum Yahudi dan Nasrani (baca: Ahli Kitab) untuk masuk Islam. Dan ajakan beliau ini akan menjadi kesempatan terakhir bagi Ahli Kitab untuk bertaubat. Bila mereka menyambut baik ajakan beliau, maka mereka bakal diperlakukan sebagai saudara seiman Isa ‘alaihis-salam dan segenap kaum muslimin. Namun bila mereka menolak, maka Isa ‘alaihis-salam berhak untuk membunuh mereka.
Pagi Beriman Sore Kafir, Sore Beriman Pagi Kafir
Ada jenis dosa yang tidak saja pelakunya dipandang telah bermaksiat kepada Allah, tetapi bahkan mengakibatkan pelakunya tidak lagi dipandang masih beriman di mata Allah. Artinya perbuatan dosa yang dilakukannya telah membatalkan imannya. Allah menilai pelaku dosa tersebut telah keluar dari Islam alias menjadi kafir. Inilah yang sangat perlu kita khawatirkan.
Faham Pluralisme Mengikuti Hawa Nafsu
Bukan ummat Islam yang meng-claim kebenaran mutlak ajaran Islam, melainkan Allah ta’aala sendiri yang meng-claim hal tersebut.
Dua Syarat Mendoakan Orang Kafir
Dalam sirah kita dapati Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mendoakan orang kafir musyrikMakkah agar memperoleh hidayah iman dan Islam.
- 1
- 2
- 3
- …
- 25
- Berikutnya
Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.