Perselisihan, Gempa, Tanda-Tanda Kiamat dan Kehadiran Imam Mahdi

Saudaraku, marilah kita tingkatkan iman, ilmu dan amal kita agar pada hari itu kita tidak termasuk fihak yang salah registrasi. Oleh karenanya, walaupun perselisihan antar manusia serta gempa merupakan perkara yang tidak kita sukai, namun Nabi menyebutnya sebagai ”kabar gembira”. Sebab bersamaan dengan itu ummat Islam akan memiliki pemimpin yang legitimasinya langsung datang dari Allah dan RasulNya. Sedangkan kehadirannya justru merupakan awal beralihnya dunia dari lembaran sejarah penuh kesewenang-wenangan dan kezaliman menuju peradaban penuhkeadilan dan kejujuran.

Baru Paham Kenapa Pasukan Imam Mahdi akan Perangi Jazirah Arab

Pantaslah bilamana Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam memprediksi bahwa di antara langkah awal yang akan dikerjakan oleh Panglima Ummat Islam Akhir Zaman -yakni Imam Mahdi- ialah mengakhiri kesombongan para Mulkan Jabbriyyan di semenanjung Arabia.  Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR Muslim) 

Perang Muslimin Versus Yahudi

Nabishollallahu ’alaih wa sallamtidak menyebutkan bahwa yang memerangi Yahudi ialah bangsa Palestina saja. Bahkan hal ini ditegaskan lebih jauh oleh pohon dan batu yang memanggil dengan ungkapan:“Hai Muslim, hai hamba Allah”,tidak ada ungkapan :”Hai orang Palestina, hai orang Arab, hai orang Lebanon, hai orang Jordan, hai orang Mesir atau hai orang Suriah.”

Imam Mahdi Akan Dijuluki Sebagai Teroris

Bila media kuffar menjuluki Imam Mahdi yang asli sebagai teroris, maka si Muslim pandir akan membeo dengan menjuluki Imam Mahdi sebagai teroris. Bahkan ia akan penuh kesungguhan turut berfihak kepada kelompok yang memerangi Imam Mahdi dengan dalih sedang menjalankan proyek mulia ”War on Teror.”

Persatuan Ummat (Islam) Atau Persatuan Bangsa (Nasionalisme)?

Para penyeru Nasionalisme mengatakan bahwa ideologi Islam adalah ideologi sempit dan primordial karena akan menyebabkan retaknya keutuhan eksistensi bangsa. Maka kitapun mengatakan kepada mereka bahwa justeru ideologi Nasionalisme itulah yang sempit dan primordial.Kenapa?Karena ia hanya sibuk dengan satu bangsa saja dan mengabaikan bangsa-bangsa lainnya. Itupun masih kita pertanyakan ketulusan dan kesungguhannya memperhatikan nasib bangsa tersebut.

Makanan Mukmin Menjelang Ad-Dajjal Keluar

Bila ummat Islam sudah membiasakan sejak dini berdzikir mengingat Allah سبحانه و تعالى sebanyak mungkin dan diiringi dengan kualitas pelaksanaan yang bermakna, niscaya perlahan tapi pasti kegiatan dzikrullah akan menjadi suatu kebutuhan bagi ruhani mukmin laksana makanan dan protein yang dibutuhkan oleh tubuh.

Pagi Beriman Sore Kafir, Sore Beriman Pagi Kafir

Ada jenis dosa yang tidak saja pelakunya dipandang telah bermaksiat kepada Allah, tetapi bahkan mengakibatkan pelakunya tidak lagi dipandang masih beriman di mata Allah. Artinya perbuatan dosa yang dilakukannya telah membatalkan imannya. Allah menilai pelaku dosa tersebut telah keluar dari Islam alias menjadi kafir. Inilah yang sangat perlu kita khawatirkan.

Sabar Dan Biarlah Allah Menentukan Jadwal Kemenangan

Pertolongan Allah menjadi dekat bilamana sense of crisis telah berada dalam frekuensi yang sama antara pemimpin perjuangan dan para pengikutnya. Bila sudah satu frekuensi dan terfokus kepada hanya dan hanya mengharapkan pertolongan Allah, maka dalam keadaan seperti itu berarti pertolongan Allah sudah sangat dekat.

Orang Asing (Al-Ghurabaa) Dan Nasionalisme

Orang-orang asing yang berbahagia ialah mereka yang tidak terperangkap ke dalam fanatisme ke-qabilahan di masa Rasulullah saw dahulu kala. Padahal nilai-nilai ke-qabilahan sedemikian dominannya di masa itu. Sedangkan dewasa ini berarti yang Nabi saw maksudkan sebagai orang-orang asing yang berbahagia ialah mereka yang tidak terperangkap ke dalam fanatisme ke-bangsaan ketika nilai-nilai ke-bangsa-an sedemikian dominannya di masa kini.

Doa Iftitah Sholat Malam Dan Penegakkan hukum Allah

Ketiga ayat di atas merupakan ancaman bagi setiap orang  yang tidak menjalankan penyelesaian perkara dengan kembali kepada Hukum Allah. Bayangkan, ancamannya sampai tiga macam label yang mengerikan..! Manusia yang memutuskan perkara tidak menurut apa yang diturunkan Allah, berarti ia dipandang Allah sebagaikafir, zalim dan fasik…! Lalu dalam ayat lainnya bahkan dengan tegas Allah hanya menawarkan dua pilihan bagi suatu masyarakat dalam kaitan dengan urusan hukum. Atau masyarakat itu mengembalikannya kepada hukum Allah dan bila tidak mau, maka masyarakat itu dipandang Allah sebagai  masyarakat yang memilih hukum Jahiliyah.