Inilah 9 Orang yang Ngaku-Ngaku Imam Mahdi

7. Muhammad bin Abdullah Al-Barbari yang populer dengan sebutan Ibnu Tumart, pada tahun 514 H memproklamirkan dirinya sebagai Al-Mahdi, mengaku bahwa dia adalah Alwi (keturunan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu), dan membuat-buat silsilah keturunannya yang seolah-olah bersambung dengan Hasan bin Ali.

Dia berkuasa di suatu daerah dengan cara yang zalim. Ia mempunyai banyak trik untuk mengelabui manusia sehingga mereka yakin bahwa ia mempunyai karamah (keramat). Di antara trik yang dilakukannya adalah dengan menyembunyikan beberapa orang di kuburan, kemudian mengajak sekelompok manusia untuk membuktikan kesaktiannya. Lalu ia berseru, Wahai orang-orang yang sudah meninggal, jawablah pertanyaanku. Maka orang-orang itu pun menjawab, Engkau adalah Al-Mahdi yang terjaga dari segala dosa, engkau begini dan begitu. Karena takut rahasianya terbongkar, ia menimbun orang-orang tersebut di dalam tanah sampai meninggal dunia.

8. Muhammad bin Ahmad bin Abdullah As-Sudani, wafat tahun 1302 H/1885 M, seorang penganut sufi yang mempunyai pengaruh di negara Sudan, terkenal dengan sifat zuhud (tidak mementingkan kehidupan duniawi), mengaku sebagai Al-Mahdi pada saat berumur 38 tahun. Banyak penguasa dan kepala suku yang menerima ajarannya. Dia berpendapat, orang yang ragu bahwa dirinya adalah Al-Mahdi adalah orang yang telah kafir terhadap Allah dan Rasul-Nya. Di samping itu masih banyak pandangan sesat yang dilontarkannya. Sungguhpun ia mempunyai andil yang besar dalam memerangi kaum Nasrani dari orang-orang Inggris, namun pada kenyatannya dia bukanlah Al-Mahdi yang diterangkan dalam banyak hadits. Ia hanyalah orang-orang yang mengklaim diri sebagai Al-Mahdi.

9.Muhammad bin Abdullah Al-Qahthani, muncul di Riyadh, Kerajaan Arab Saudi, mengatakan bahwa ia pernah bermimpi yang mengindikasikan bahwa ia adalah Al-Mahdi yang ditunggu kemunculannya. Kemudian ia dibaiat oleh sekelompok orang dan berdiam di Masjidil Haram tahun 1400 H/1980 M. Peristiwa tersebut dikenal dengan Fitnah Al-Haram (tragedi Masjidil Haram) yang berakhir dengan terbunuhnya ia di sana. (Inilah)

Sumber
[1] An-Nihayah Fi Al-Fitan wa Al-Malahim (hlm.17)

[2] Qaramithah adalah salah satu aliran kelompok Syiah yang tumbuh di Irak, yang gerakannya meluas sampai ke negeri Hijaz. Di antara tujuan mereka adalah menuntut persamaan di antara manusia-pent.

[3] Hijaz adalah daerah yang meliputi Makkah, Madinah, dan Jeddah-pent.

[4] Syam adalah daerah yang meliputi negara Suriah, Yordania, Lebanon, dan Palestina-pent.

[5] Al-Bidayah wa An-Nihayah (12/331)