Ada Gunung ‘Sourabaya’ di Antartika

Karena lokasi pulau-pulau itu berada di selatan bumi dan sudah dekat Antartika, maka nyaris keseluruhan pulau yang ada di wilayah ini diselimuti es dan salju pada bagian puncaknya, termasuk Gunung Sourabaya.

Pulau Bristol yang dingin dan tak berpenghuni

Di Pulau Bristol tempat Gunung Sourabaya ini menjulang, ternyata dia tak sendirian. Di pulau itu terdapat pula puncak-puncak gunung lainnya, misalnya gunung kedua yang terkenal di pulau ini dan letaknya hanya 1 mil laut (1,9 km) sebelah tenggara, yang bernama Gunung Darnley.

Selain Gunung Sourabaya dan Gunung Darnley, di Pulaau Bristol yang dipenuhi es dan salju tersebut terdapat pula Gunung Convey, Gunung Leat, Gunung Wales dan Puncak Havfruen atau Havfruen Peak.

Walau berada di kepulauan dan tak sendiri, namun Pulau Bristol, tempat dimana gunung Sourabaya menjulang ini merupakan pulau terpencil yang jauh dari peradaban, dekat daerah kutub selatan dan sangat dingin.

Karena terkucil, selalu bersalju dan sangat dingin inilah mengapa tidak ada orang yang mau hidup di sana. Keberadaan hewan pun bisa dibilang nyaris tak ada.

Namun dibawah lapisan salju, gunung ini memiliki permukaan yang terbuat dari material vulkanik, seperti kerikil, batuan, abu, lahar dan lava. Hanya burung yang bisa berada di sana dan hanya untuk bersarang pada batu yang tak tertutup salju.

Termasuk gunung yang paling dipelajari di dunia

Gunung Sourabaya memiliki ketinggian 915 meter dari kaki gunung, atau 1.100 meter elevasi dari permukaan laut yang tertutup es glasial dan salju. Sementara puncak daratan atau titik tertinggi di Pulau Briston dinamai Havfruen Peak (Puncak Havfruen) yang berada di bagian timur Pulau Bristol.

Penamaan Havfruen dirujuk dari nama kapal layar ala Norwegia jenis Barque, yang menghantam bongkahan es lalu dirusak dan akhirnya tenggelam di Kepulauan Sandwich Selatan pada tanggal 1 Desember 1911.

Gunung Sourabaya pernah meletus pada tahun 1956, dan letusan yang terbaru terekam dari satelit antara 19-23 April 2016. Uniknya, ketika terakhir meletus, tidak diketahui oleh siapapun juga termasuk penduduk di pulau-pulau sekitarnya.