Doktrin Perang Zionis-Israel Dalam Kitab Talmud (Tamat)

Ketika itu Ary ingin mengetahui perasaan apa yang ada di dalam benak anak-anak Israel terhadap anak-anak Palestina sebaya mereka yang sesungguhnya. Kepada anak-anak Israel itu Ary memberikan sehelai kertas dan pensil, lalu kepada mereka Ary berkata, “Tulislah surat buat anak-anak Palestina, surat itu akan kami sampaikan pada mereka. ”

Hasilnya sungguh mencengangkan. Anak-anak Israel yang menyangka suratnya benar-benar dikirim kepada anak-anak Palestina menulis surat mereka dengan sebenar-benarnya, keluar dari hati terdalam. Apa saja yang mereka tulis?

Salah satu surat ditulis oleh seorang anak perempuan Israel berusia 8 tahun. Ia mengaku menulis surat kepada anak perempuan Palestina seusianya. Isi suratnya antara lain:

“Sharon akan membunuh kalian dan semua penduduk kampung… dan membakar jari-jari kalian dengan api. Keluarlah dari dekat rumah kami, wahai monyet betina. Kenapa kalian tidak kembali ke (tempat) dari mana kalian datang? Kenapa kalian mau mencuri tanah dan rumah kami? Saya mempersembahkan untukmu gambar (ini) supaya kamu tahu apa yang akan dilakukan Sharon pada kalian…ha…ha…”

Bocah Israel itu menggambar sosok Sharon dengan kedua tangannya menenteng kepala anak perempuan Palestina yang meneteskan darah.(!)

Ayat-Ayat Talmud

Di bawah ini adalah segelintir ayat-ayat Talmud yang dijadikan doktrin perang tentara Israel. Dalam peperangan, seorang tentara Israel wajib mendaras Talmud dalam kesempatan yang khusus. Terlebih di hari Sabbath (Sabtu).

– “Orang Yahudi diperbolehkan berdusta menipu Ghoyim (non-Yahudi)” (Baba Kamma 113a)
– “Semua anak keturunan Ghoyim sama dengan binatang, ” (Yebamoth 98a)
– “Seorang Ghoyim yang berbaik pada Yahudi pun harus dibunuh, ” (Soferim 15, Kaidah 10)
– “Barangsiapa yang memukul dan menyakiti orang Israel, maka ia berarti telah menghinakan Tuhan, ” (Chullin, 19b)
– “Orang Yahudi adalah orang-orang yang shalih dan baik di mana pun mereka berada. Sekali pun mereka juga melakuan dosa, namun dosa itu tidak mengotori ketinggian kedudukan mereka, ” (Sanhedrin, 58b)
– “Hanya orang Yahudi satu-satunya manusia yang harus dihormati oleh siapa pun dan oleh apa pun di muka bumi ini. Segalanya harus tunduk dan menjadi pelayan setia, terutama binatang-binatang yang berwujud manusia, yakni Ghoyim, ” (Chagigah 15b)
– “Haram hukumnya berbuat baik kepada Ghoyim (Non-Yahudi), ” (Zhohar 25b)
(TamatRizki Ridyasmara)