Ghoul, Senapan Sniper Al-Qassam Ini Sangat Ditakuti Tentara Zionis-Israel

hamas sniper
Sejumlah anggota pasukan khusus al-Qassam memanggul senjata sniper Ghoul, berkemampuan sama dengan senjata sniper antimaterial tercanggih milik AS yang bernana Barret

Eramuslim.com – Pertempuran al-Ashful Ma’kul diwarnai oleh adu kekuatan senjata antara Israel dan Palestina. Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas sebagai pemain terdepan pejuang Palestina mengeluarkan sejumlah senjata jenis baru, meski mereka diblokade bertahun-tahun. Berkat invovasi dan tekad kuat mereka, pejuang Palestina berhasil menghadang dan menghadapi pasukan Israel dan menewaskan sejumlah mereka.

Di antara senjata yang dikeluarkan dalam pertemuan itu tepatnya di hari ke 28 peperangan oleh Al-Qassam adalah senapan sniper kaliber 14.5 milimeter dengan jarak jangkau sejauh 2 km. Al-Qassam memberi nama senapan ini dengan Ghoul untuk mengenang dan berharap berkah dari salah satu pimpinan Al-Qassam Adnan Al-Ghoul, salah satu enginer Al-Qassam yang dibunuh Israel pada tahun 2004.

barret
Barret, senapan sniper antimaterial tercanggih milik AS yang jangkauan efektifnya hanya 1,8 km, sedangkan senjata sniper Ghoul milik al-Qassam mampu melahap target sejauh 2.0 km

Selama perang tahun lalu, mujahidin Al-Qassam berhasil menembak mati dan melukai pasukan Israel dengan senapan jenis ini. Senapan ini menjadi kejutan dari Al-Qassam yang tidak pernah diprediksi Israel. Meski SDM dan fasilitas sangat terbatas karena Jalur Gaza diblokade, namun Al-Qassam menunjukkan bahwa mereka terus berkembang dalam produksi di bidang persenjataan militer. Termasuk di antaranya roket jarak jauh M75, J80, R160 dan drone (pesawat tanpa awak) dengan nama Ababil dengan tiga type (mata-mata, bisa dilengkapi bom sehingga bisa melancarkan aksi bunuh diri, dan attacker). Dan masih banyak senjata yang sedang disiapkan Al-Qassam.

Siapa Adnan Al-Ghoul?

Ir. Adnan Al-Ghoul Abu Bilal seorang komandan unit produksi di Brigade Izzuddin Al-Qassam dan merupakan enginer paling penting. Komandan ini mampu melakukan lompatan kualitatif dalam bidang produksi senjata sederhana menjadi canggih. Bahkan mampu mentransfer teknologi senjata dari luar Palestina ke dalam negeri, meskipun hal itu sulit.