Membaca Jaringan Cina di Bali dari Perspektif Geopolitik

Jadi, membanjirnya turis dari Cina tetapi tak ada kontribusi (pajak) sama sekali untuk Pemda Bali dan masyarakat. Rakyat cuma menonton. Uang berputar di kalangan mereka sendiri bahkan kembali ke negara mereka, Cina.

Dalam perpektif geopolitik, apa yang terjadi di Bali merupakan ujud asymmetric warfare yang dilancarkan asing berpintu frontier–salah satu dimensi geopolitik–mencoba tebalkan batas imajiner antara pusat dengan daerah melalui pengaruh ekosob.

Bravo Pak Gubernur Bali, semoga langkah ini merupakan kontra skema atas tebaran frontieryang dilakukan Cina di tanah air. Sekiranya semua daerah agar waspada atas praktik-praktik frontier dengan berbagai cara dan modus.

Di Bumi Pertiwi ini, masih banyak kembang sore dan bunga-bunga sedap malam..

M.Arief Pranoto, Direktur Program Studi Geopolitik dan Kawasan Global Future Institute (GFI)

(kl/source)