Ahmad Thomson Urai Kapitalisme (3) : Mereka Tidak Nasionalis dan Tidak Berpartai

Ketika bintang Napoleon tenggelam dan menghilang, kekayaan Rothschild bertambah secara cemerlang. Ketika Napoleon hancur luluh lantak di Waterloo, bintangnya punah untuk selamanya, namun sebaliknya kekuasaan Rothschild bertambah dari hari kehari dan menyingkirkan yang lainnya. Rothschild tidak mempunyai nasionalitas dari negara manapun, mereka adalah kosmopolit, pada satu sisi mereka menyediakan perlengkapan bagi tentara Napoleon, dan disisi lain, mereka memberikan pinjaman kepada musuhnya, yang menggunakan dana tersebut sebagai dana kampanye untuk melawan Napoleon; mereka tidak termasuk dalam partai apapun, mereka siap untuk berkembang menjadi kaya atas biaya teman-teman dan musuh-musuhnya. Kejatuhan Napoleon adalah merupakan kebangkitan Rothschild. Kecepatan dalam membawa berita mengenai kekalahan Napoleon jauh sebelum dunia mengenal dunia intelligen, membuat Rothschild mampu melakukan pembelian saham secara besar-besaran, sehingga ketika berita kekalahan tersebut diketahui oleh publik, transaksi di bursa saham meningkat, keuntungan yang diperoleh dari transaksi tersebut sangat besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Sejak saat itu dan selanjutnya, mereka mempunyai posisi utama di dalam perpolitikan dunia; mereka dianggap sebagai penguasa, pendapat mereka harus dimintakan sebelum operasi keuangan dalam skala besar diambil. Sejak saat itu, permintaan untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan mereka banyak dicari oleh para pemimpin Negara yang memerlukan pinjaman, dan si penerima tersebut merasa bahwa bantuan tersebut adalah suatu anugerah yang diberikan secara khusus.