Sejarah Tersembunyi Lambang Negara Amerika

Adalah Texe Marrs, dalam “Codex Magica: Secret Signs, Mysterious, and Hidden Codes of Illuminati” (2013), menulis, “Simbol pada segel kepresidenan sekilas tampak tidak sesuai dengan sejarah, organisasi politik, dan warisan agama dari bangsa kita yang besar. Sebuah piramida Mesir? Apa hubungannya dengan Amerika? Inskripsi latin yang aneh? Mata aneh melihat semua yang diterangi oleh sinar matahari?

Janggal, memang…”

Marrs adalah warganegara Amerika Serikat dan seorang Kristen yang taat. Lebih dari itu, Marrs juga bekerja sebagai asisten profesor studi kedirgantaraan, mengajar Kebijakan Pertahanan Amerika, sistem senjata strategis, dan mata kuliah yang berkaitan di University of Texas di Austin selama lima tahun. Mantan perwira karir USAF (United States Air Force) yang telah bertugas melayani negaranya di Vietnam, Jerman, Italia, dan seluruh Asia ini sekarang dikenal sebagai salah satu peneliti Kabbalah dan illuminati paling terkemuka.

Mengenai segel kepresidenan atau lambang negara AS, masyarakat umum hanya mengetahui jika pada tahun 1776, selang beberapa jam setelah Deklarasi Kemerdekaan secara resmi disahkan, sebuah komite yang terdiri dari Benjamin Franklin, Thomas Jefferson, dan John Adams bertemu untuk merancang lambang negara ini. Mereka mengundang seorang seniman, Pierre Eugene Du Simitiere, untuk bergabung dengan mereka dan mempresentasikan karyanya.

Alkisah, dalam pertemuan itu rancangan Simitiere disetujui secara aklamasi. Namun sayang, Kongres Kontinental menolaknya. Akhirnya pada tahun 1782, atas permintaan Kongres, pakar simbol dan lambang bernama William Barton didatangkan. Dengan bantuan Charles Thompson, Sekretaris Kongres, Barton bekerja dan terciptalah bentuk lambang yang seperti kita lihat sekarang.

Texe Marrs berkomentar singkat, “Apa yang dipaparkan di atas adalah tentu saja versi resmi.” Pakar simbol yang pernah bertugas di USAF sebagai Komandan Komunikasi Elektronika dan Unit Rekayasa ini tahu jika sejarah resmi seringkali sudah diedit oleh tangan-tangan kekuasaan sehingga sudah tidak murni lagi. Dari penelitiannya atas banyak literatur dan berbincang dengan banyak pakar, Marrs mendapatkan informasi berharga jika salah seorang klan Rotschild—lagi dan lagi—ternyata berada di belakang pembuatan lambang negara yang tidak lazim ini.

Menurut temuan Marrs, komite Franklin, Jefferson, dan Adams, ternyata juga dibantu penuh oleh seorang pria misterius dari Eropa dan tinggal di Philadelph. Pria itu bernama Haym Solomon. Jelas, menurut namanya dia seorang Yahudi. Solomon merupakan seorang bankir terkemuka yang dipercaya menjadi wakil Amerika bagi kerajaan bisnis Rotschild di Eropa. Solomon telah membawa desain lambang negara yang terdiri dari dua sisi yang seperti sekarang ada. Untuk menggolkan rancangannya itu dia menyuap sejumlah politisi Amerika dan berhasil.

Rancangan segel kepresidenan atau lambang negara AS yang dibawanya sesuai dengan tujuan illuminati di mana Rotschild menjadi tokoh sentral dari gerakan persaudaraan sihir kabbalis internasional ini.

“Walau mereka memiliki ambisi Yahudi dan Zionis, klan Rotschild bukanlah penyembah Tuhan dalam Perjanjian Lama dan Baru Alkitab. Mereka mempunyai teologi Sabbatian Frankist, atau yang lebih umum dikenal dengan teologi penyembah setan. Lucifer adalah tuhan mereka,”tulis Marrs.