Siapa Moammar Gaddafi?


Moammar Gaddafi tak pelak adalah pemimpin yang paling lama berkuasa di Afrika dan dunia Arab. Ia memerintah Libya sejak menggulingkan Raja Idris I dalam kudeta tak berdarah pada usia 27 tahun.

Dikenal sebagai pria flamboyan yang dekat akan senjata dan wanita, Gaddafi juga dianggap sebagai seorang operator politik yang terampil membawa negaranya keluar dari isolasi diplomatik.

"Dia unik dalam wacana, dalam perilakunya, dalam praktik dan dalam strategi politiknya," kata analis Libya, Saad Djebbar. "Tapi dia seorang politisi cerdas, jangan salah, ia adalah pelaku politik yang paling hebat di urutan pertama."

Keturunan Badui

Muammar Gaddafi lahir di gurun pasir dekat Sirte tahun 1942.

Di masa mudanya ia adalah seorang pengagum Gamal Abdel Nasser (Mesir). Gaddafi pertama kali berencana untuk menggulingkan monarki di institusi militer, dan menerima pelatihan militer lebih lanjut di Inggris sebelum kembali ke kota Benghazi, Libya dan melakukan kudeta di sana pada tanggal 1 September 1969.

Pada tahun 1970 ia mengeluarkan buku berjudul Green Book, yang memetakan alternatif sosialisme dan kapitalisme, dikombinasikan dengan aspek-aspek Islam. Pada tahun 1977 ia menemukan sistem yang disebut "Jamahiriya" atau "negara rakyat", di mana kekuasaan dipegang oleh ribuan "komite rakyat".

Dalam setiap perjalanan ke luar negeri, ia mendirikan kamp di tenda Badui yang mewah dan disertai dengan pengawal perempuan bersenjata. Sebuah tenda juga selalu digunakan untuk menerima tamu.

Anjing Gila

Penolakan komunitas diplomatik terhadap Libya berpusat pada dukungan Kolonel Gaddafi untuk sejumlah kelompok militan, termasuk Tentara Republik Irlandia dan Organisasi Pembebasan Palestina.

Presiden AS Ronald Reagan menyebut Gadadu sebagai "anjing gila", dan Amerika Serikat menanggapi dugaan keterlibatan Libya dalam serangan di Eropa dengan serangan udara di Tripoli dan Benghazi pada tahun 1986. Gaddafi sendiri saat dikatakan sangat terguncang oleh pemboman itu, di mana anak angkatnya terbunuh.

Pada tahun 1990-an, ia berpaling pada Afrika setelah usahanya untuk menyatukan dunia Arab ditolak, dan ia mengusulkan sebuah "Amerika Serikat" yang lain untuk benua Afrika.
Ia mengadopsi pakaiannya dengan lambang dari benua Afrika atau potret para pemimpin Afrika.

Gaddafi selalu disebut sebagai biang teroris dari Islam, padahal kenyataannya ia jelas sekali jauh dari nilai-nilai Islam. Walau dituduh sebagai teroris, seperti halnya Iran, Libya sampai saat ini aman-aman saja dari ancaman Barat.

"Tidak akan ada lagi perang, serangan, atau tindakan terorisme," kata Kolonel Gaddafi saat ia merayakan 39 tahun kekuasaannya. (sa/bbc)