Dokter Mesir Curigai Adanya Serangan Gas Beracun Dalam Tragedi Mina

mina 24 septemberEramuslim – Dugaan baru sebab terjadinya insiden Mina pada 24 September kembali kemarin terkuak, setelah seorang dokter asal Mesir yang berkerja di Arab Saudi menemukan adanya indikasi penggunaan gas beracun dalam insiden tersebut.

Adalah Abdul Hamid Fawzi, mantan penasihat Menteri Kesehatan dan Kependudukan di Mesir, dalam wawancaranya dengan surat kabar “Ajil” pada akhir pekan kemarin mengatakan, “Dalam pencarian keponakan saya yang dikabarkan menjadi korban insiden Mina, saya mendapati kasus aneh dari mereka yang menjadi korban terluka dan dirawat di rumah sakit di Mina, Arafat dan Mekkah.”

Abdul Hamid Fawzi melanjutkan, “Tidak hanya satu, tapi lebih dari 50 pasien jamaah haji yang terluka dan dirawat mengalami kehilangan memori setelah pingsan selama 2-8 jam, sehingga menyebabkan pihak rumah sakit memberikan mereka identitas tidak diketahui karena hilangnya kemampuan otak mengingat identitas diri.”

“Saya telah mencapai kesimpulan setelah berbincang dengan para pasien bahwa adanya penggunaan sejenis gas beracun dalam tragedi berdarah di Mina yang menyebabkan kematian bagi mereka yang berada di dekat sumber gas, dan rusaknya sel otak yang menyebabkan otak kehilangan fungsi penyimpan memorinya,” ujar Abdul Hamid Fawzi.

Menurutnya tidak ada jalan lain selain menurunkan tim dokter forensik untuk memeriksa kondisi paru-paru jamaah haji korban tragdei di Mina, untuk memastikan adanya serangan gas beracun atau tidak.

Abdul Hamid Fawzi sendiri menyatakan bahwa dirinya telah mengajukan surat permohona penyelidikan tim dokter forensic kepada Raja Salman, akan tetapi hingga kini belum ada pejabat Arab Saudi yang berbicara tentang kemungkinan tersebut. (Rassd/Ram)