Akankah Jokowi Undang Pembakar Gereja Ilegal di Singkil ke Istana, Seperti halnya Kasus Tolikara?

Pengurus-Gidi-n-Jokowee
Jokowi malah undang dan jamu para pentolan GIDI yang berada di balik Tragedi Muslim Tolikara

Eramuslim.com – Aceh Singkil  di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam  rusuh, Selasa siang (13/10). Tepatnya di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah. Kerusuhan bernuansa agama itu memakan korban nyawa dan gereja ilegal sebagai penyebab keresahan dibakar.

Dengan sangat cepat, dibanding kasus penyerangan yang dilakukan teroris Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) terhadap umat Isma yang tengah sholat Iedul Fitri di Tolikara, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti segera mengungkapkan penyesalannya. Dijelaskan Kapolri, sebelumnya sudah ada kesepakatan antara pemerintah daerah dengan masyarakat terkait 21 gereja ilegal alias gereja haram. Disepakati, akan dilakukan pembongkaran dan penghancuran terhadap 10 gereja ilegal pada 19 Oktober mendatang. “Rupanya perwakilan warga ini tak diakui oleh warga yang melakukan pembakaran,” kata Kapolri melalui keterangan pers di rumah dinasnya.

Terkait peristiwa ini, pemilik akun @JudasSaveYou di Twitter melontarkan pertanyaan yang menggelitik. “Gak diundang ke Istana sama Jokowi?” katanya.

Sebagaimana diketahui, sejumlah tokoh Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Tolikara—otak kasus penyerangan dan pembakaran masjid legal di Tolikara, ketika jamaahnya sedang melaksanakan solat Idul Fitri—malah diundang ke istana oleh Joko setelah peristiwa pembakaran tersebut. Akankah pelaku pembakaran gereja haram di Aceh Singkil akan diundang Jokowi juga ke istana dan melenggang bebas seperti para pendeta GIDI yang sampai sekarang masih saja tidak disentuh hukum? (ts)