Muhammad Nuh Kaget, Bangsa Jerman Kagumi Ulama Sekelas Mohammad Natsir

Kajian tentang Indonesia dan Bahasa Indonesia terus dikembangkan di Universitas JW Goethe, Frankfurt, Jerman.

Menteri Pendidikkan Nasional RI, Muhammad Nuh, memberi semangat kepada mahasiswa Universitas JW Goethe untuk terus mempelajari Indonesia dan Bahasa Indonesia. Di hadapan mahasiswa yang berasal dari Jerman, China, Korea, Rusia, dan negara Eropa lainnya, Muhammad Nuh menyatakan bahwa Indonesia membuka kesempatan bagai mahasiswa berprestasi untuk belajar langsung di Indonesia.

Pernyataan Nuh ini disampaikan saat serjumpa dan berdialog dengan para mahasiswa kajian Indonesia di ruang kuliah Studi pengkajian Asia Tenggara Universitas JW Goethe, Frankfurt. Kegiatan ini dilakukan Nuh disela-sela kunjungannya ke Jerman pada tanggal 11 Mei 2011 dalam rangka membicarakan program Debt Swap untuk pendidikan. Kehadiran Mendiknas yang didampingi oleh Konsul Jenderal RI Frankfurt, Damos Agusman, disambut hangat oleh para mahasiswa dan akademisi Universitas J W Goethe.

Sebagaimana disampaikan Pelaksana Pensosbud KJRI Frankfurt, Ernest Hadinoto, kepada salah satu media online, lusa, saat menerima kunjungan Mendiknas, Ketua Program Pengkajian Asia Tenggara Universitas Goethe, Prof. Arndt Graf, menyampaikan bahwa universitasnya berkeinginan untuk menjadi salah satu pusat pengajaran Asia Tenggara termasuk Indonesia di Eropa.

Rendahnya biaya pendidikan di Jerman menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan daya tarik mahasiswa dari seluruh Jerman dan negara lainnya di Eropa. Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Arndt Graf, universitasnya juga berusaha untuk meningkatkan koleksi buku dari berbagai negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia yang merupakan negara dengan populasi dan wilayah geografis terbesar di Asia Tenggara.

Sementara itu, selain menemui para mahasiswa, Muhammad Nuh juga berkesempatan untuk melihat koleksi buku-buku tua Pusat Pengkajian Asia Tenggara Universitas Goethe. Terdapat beberapa buku mengenai sastra dan budaya Indonesia yang berasal dari abad 17 dan 18 Masehi.

Terdapat juga ribuan buku mengenai Indonesia yang berasal dari sumbangan Prof. Dr. Ulrich Kratz yang saat ini menjabat sebagai Senior Fellow di universitas tersebut. Muhammad Nuh sangat terkesan melihat koleksi buku lama milik perpustakaan karena terdapat buku karya ulama monumental di Indonesia seperti Mohammad Natsir. Mereka sangat terkesan atas keulamaan Natsir.

Disamping mengunjungi perpustakaan, Mendiknas mengadakan pertemuan dengan wakil rektor Universitas JW Goethe Frankfurt, Prof. Dr. Dr. Lutz-Bachmann dan para pengajar dari jurusan Asia Tenggara. (pz/rn/rm)