Romo Syafii: Jokowi Asbun, Sampai Sekarang Daging Tetap Rp.120.000/kg

jokowi toba
Kharisma dari Paduka Yang Mulia Presiden Jokowi…

Eramuslim.com – Politikus Partai Gerindra turut mendukung kritik dari Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menyebut program poros maritim dunia dari pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih sebatas retorika.

Anggota DPR dari fraksi Gerindra, Muhammad Syafi’i, mengakui sejauh ini belum melihat program-program yang dibuat Jokowi didasari kajian lengkap dan terpadu. Kebijakan yang diambil pemerintah selalu bersifat sektoral, terlihat bukan hanya pada program ambisius poros maritim dunia.

“Contoh (proyek) kereta cepat, sejauh mana kebutuhan kita? Belum jelas. Apakah itu sebanding dengan nilai tanah yang harus dibebaskan? Dana Rp 70 triliun kalau dihitung-hitung bisa jadi 1000 rangkaian kereta api biasa. Masih banyak jalur-jalur yang sebenarnya bisa dilalui oleh kereta api. Pembebasan tanahnya belum jelas, bagaimana aturannya belum jelas, dia (Jokowi) langsung saja,” kata Syafi’i di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (30/8).

Kemudian soal mega proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt, yang menurutnya juga tidak memiliki perencanaan matang dan  konsep terpadu.

“Programnya cuma jadi mercusuar, tidak punya perencanaan matang, konsepnya tidak pernah terpadu,” ungkapnya.

Melihat banyak rencana dan kebijakan besar pemerintah yang tidak dikaji matang, politikus yang biasa disapa dengan Romo Syafi’i ini menilai Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin asal bunyi atau Asbun.

“Asbun saja, sama kayak dia bilang harga daging harus Rp 80 ribu per kilo untuk bulan puasa. Apa yang sudah disiapkannya untuk pernyataan itu? Enggak ada, sampai hari ini harga daging tetap Rp 120 ribu per kilo. Jadi, Jokowi itu menurut saya, Asbun,” ucapnya.(ts/rmol)