Aung San Suu Kyi Diam-Diam Menyingkirkan Umat Islam Dari LND

aungsancoverEramuslim.com – Aung San Suu Kyi, peraih Nobel Perdamaian dan harapan Rohingya, diam-diam memerintahkan penyingkiran umat Islam dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) — partai yang dipimpinnya. Sejumlah petinggi NLD, yang diwawancarai Al Jazeera dalam kondisi anonimitas, mengatakan penyingkiran dimaksudkan untuk menenangkan sentimen anti-Muslim yang didorong kelompok nasionalis Buddha.

Sumber-sumber NLD yang diwawancarai Al Jazeera berasal dari dua pihak; Muslim dan Buddha.

“Tidak satu pun dari 1.151 kandidat dari NLD — untuk pemilu nasional dan regional — beragama Islam,” ujar salah satu sumber di NLD. “Padahal, populasi Muslim di Myanmar sekitar tiga sampai lima juga, atau empat sampai 10 persen dari total penduduk.”

Sebelumnya, ada banyak kandidat Muslim untuk wilayah pemilihan berpenduduk beragama Islam. Tekanan Ma Ba Tha, kelompok Buddha garis keras, membuat Suu Kyi — yang dianggap Barat sedemikian kuat — ketakutan.

“Kami yakin Suu Kyi ketakutan, dan membuatnya tidak punya pilihan selain menyingkirkan unsur Muslim dari partainya,” kata sumber lain.

Ma Ba Tha adalah gerakan ultranasionalis Buddha paling efektif, dan semakin efektif. Organisasi ini juga menyebut diri Asosiasi Perlindungan Ras dan Agama, yang secara terbuka menyerukan pemusnahan Muslim Rohingya.

“Orang Islam dianiaya,” kata sumber yang mengaku beragama Buddha. “Sebuah partai harus memiliki anggota yang mewakili semua agama.”

Suu Kyi, kini berusia 70 tahun, memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 1991 untuk memperjuangkan demokrasi tanpa kekerasan. Namun, ia diam saat Rohingya dibantai, yang membuat publik dunia mengecamnya.

Sikap diam Suu Kyi membuat Ma Ba Tha, yang dibiayai pemerintah, sedemikian kuat dan mampu menekan NLD.

Win Htein, anggota senior NLD, mengatakan partai pimpinan Aung San Suu Kyi memutuskan untuk meninggalkan Muslim demi meraih kesempatan memenangkan pemilu.

“Dalam situasi saat ini, kami percya adalah lebih baik menyingkirkan Muslim demi memenangkan pemilu 8 November,” ujar Htein.

Htein mengklaim seluruh kandidat Muslim sepakat ditinggalkan, demi tujuan yang lebih besar.

NLD dipastikan akan kehilangan 700 ribu suara, karena pemerintah Myanmar tidak memberi hak pilih kepada Muslim Rohingya. Situasi ini tidak menguntungkan. Tidak ada jaminan NLD memenangkan pemilu, karena Ma Ba Tha terus menuduh Aung San Suu Kyi berpihak ke Muslim. Selama ini Muslim memang menjadi komoditas politik di Myanmar, dalam posisi sebagai common enemy.(ts)