Beras Impor Cina dan Asia Tenggara Beracun, Nigeria Tutup Pintu Perbatasan

Eramuslim – Pihak berwenang di Nigeria akan menutup pintu perbatasan dengan satu negara tetangga yang tidak disebutkan namanya dalam beberapa hari mendatang guna mencegah penyelundupan masuk beras dari negara asing.

“Materi beracun” dan “arsenik” di antara zat yang diklaim oleh Menteri Pertanian Audu Ogbeh terdapat dalam beras impor asal Cina dan Asia Tenggara.

“Di Asia Tenggara di mana orang menanam padi, jika padi ditanam di tempat yang sama selama empat atau enam tahun terus-menerus, kadar arseniknya akan semakin bertambah,” kata Ogbeh seperti dilansir BBC Selasa (19/6).

“Arsenik menyebabkan kanker dan itulah yang mereka limpahkan ke kita. Sebagian orang mereka lebih menyukai beras Thailand karena mereka sangat canggih. Selamat datang racun!” ujar Ogbeh.

Meskipun pihak berwenang Nigeria belum mengungkap dari negara tetangga mana beras-beras itu diselundupkan, tetapi media setempat menyebut negara itu adalah Benin.

Nigeria merupakan salah satu negara di Afrika yang berusaha meningkatkan produksi beras lokal.

Sebanyak 21 dari 39 negara penghasil beras di Afrika mengimpor antara 50% sampai 99% dari kebutuhan beras mereka, menurut data organisasi urusan pangan dan pertanian di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, FAO.

Di tahun 2017 Menteri Pertanian Nigeria pernah mengklaim bahwa negaranya akan mencapai swasembaga beras di penghujung tahun itu, tetapi para ahli setempat menyebutnya sebagai “mimpi tak berujung”. (hi)