Al-Muzammil : SBY Kurang Menghargai Kita

Tanda tanya seputar siapa yang bakal menjadi cawapres SBY akhirnya terkuak.  Budiono menjadi pilihan SBY untuk mendampingi dirinya maju dalam pilpres mendatang.

Terpilihnya Budiono sebagai cawapres SBY tidak urung membuat parpol-parpol mitra koalisi SBY meradang. Selain Budiono yang tidak masuk hitungan para parpol tersebut, Budiono juga dianggap terlalu pro-Amerika.

Salah satu parpol mitra koalisi SBY yang cukup shock dengan pilihan SBY tersebut adalah PKS, dan Selasa malam PKS langsung mengadakan pertemuan dengan parpol lain berkaitan dengan terpilihnya Budiono sebagai cawapresnya SBY.

Eramuslim berkesempatan mewancarai salah seorang pimpinan PKS, dan juga anggota legislatif PKS berkaitan dengan persoalan tersebut – yaitu ustadz Al-Muzammil Yusuf, berikut wawancaranya :

Bagaimana tanggapan ustadz sebagai petinggi PKS dengan persoalan SBY memilih Budiono sebagai cawapres?

PKS itu mempermasalahkan, karena SBY itu tidak membuat  pertemuan antara Demokrat, dalam hal ini SBY dengan pimpinan-pimpinan partai politik ketika menetapkan Budiono itu…tidak ada pertemuan pembahasan itu, sementara SBY mengantongi cawapres itu ada 19 orang dan kita merasa kita disuruh menjadi stempel saja apa yang ditunjuk oleh SBY..tidak ada dialog, itu sebenarnya yang kita kecewakan, kalau dialog itu ada ..maka keributan PKS seperti ini tidak perlu ada, karena keributan itu nanti ada dalam dialog itu..keberatan-keberatan dan sebagainya..

Bagaimana dengan berita di salah satu media online yang mengatakan ancaman-ancaman parpol tersebut cuman gertak sambal saja?

Yah..kita lihat saja nanti..PKS sendiri kan sampai sekarang belum menandatangi kontrak politik.

Kalau akhirnya nanti benar-benar SBY memutuskan Budiono dan mendeklarasikan sebagai cawapresnya, bagaimana sikap PKS?

Mungkin dalam waktu dekat PKS akan mengadakan musyawarah istimewa Majelis Syuro..sangat mungkin..untuk menentukan sikap kita terhadap SBY..karena alternatif-alternatif itu saya kira masih dimungkinkan..baik dari sudut calon yang ada dengan melihat jumlah suara PKS, PAN dan P3..

Jadi Poros Alternatif itu ada kemungkinan bisa terbentuk?

Mungkin..mungkin saja.. karena tentang keputusan PKS soal itu akan diambil di musyawarah istimewa majelis syuro itu..

Kalau seandainya akhirnya membentuk Poros Alternatif, dari Poros Alternatif itu, siapa yang akan dicalonkan menjadi capres dan cawapres?

Tentu itu kita dialogkan nantinya..inilah persoalan kita dengan SBY ini, karena memang tidak duduk bareng menentukan hal tersebut, etikanya kan SBY ini kan sangat mendukung fatsun politik dan etika politik, namun dalam hal ini SBY kurang menghargai kita ..dia hanya menyampaikan kepada kita lewat telpon ..bukan SBY langsung namun tangan kanan SBY yang menyampaikan ..jadi itulah kondisinya…jadi kita terkagetkan dengan keputusan tersebut…kalau bicara kriteria yang disampaikan SBY sebelumnya bahwa cawapres itu salah satu kriterianya adalah akan memperkuat koalisi..ini tidak terbukti, karena yang bisa memperkuat koalisi itu kan persetujuan antara parpol.. katakanlah kita ada perbedaan-perbedaan, tetapi setelah di dalam dialog bisa diyakinkan…ok kita dukung ..sebetulnya kita lebih melihat pada 19 nama cawapres itu, bahwa diantara 19 nama itu ada nama Budiono ..ya mungkin saja..namanya SBY punya hak untuk menentukan..

Kalau dari PKS sendiri maunya siapa yang jadi cawapres?

Ya tentu kalau dari PKS maunya kita orang yang telah di syuro kan di majelis syuro kemarin yang ada di amplop tertutup ..yah publik sudah membacalah siapa..

3 Nama itu kader PKS sendiri ustadz.?

Iya tentu kader sendiri, dan saya kira publik sudah melihat, karena PKS tidak main-main dengan soal cawapres – tentunya orang yang memang punya nilai jual..

Hasil survei pasangan SBY-HNW sampai saat ini masih tertinggi, mungkin tidak kalau seandainya PKS menginginkan HNW yang jadi cawapresnya SBY? Mengingat SBY sendiri sangat dekat dengan Amerika sedangkan ustadz Hidayat basiknya adalah Timur Tengah?

Mungkin tidak mungkin itu kan persoalan bagaimana kita duduk bareng antara mitra koalisi. Kita mencalonkan calon kita mungkin dari pihak lain belum tentu setuju..yah intinya di dialogkan..namanya dialog itu kan ada argumen ada konter argumen lalu ada kompromi2 itulah pentingnya dialog kalau maunya PKS tentu orang PKS lah calonnya..tapi kalau di dialogkan bisa jadi iya bisa jadi bukan bisa jadi juga tokoh alternatif bukan dari partai-partai koalisi, tapi disetujui oleh partai koalisi maka dia menjadi memperkuat koalisi, kalau ini kan dipaksa harus diyakini untuk memperkuat koalisi..

Bagaimana dengan pernyataan SBY yang mengatakan bahwa kalau dia terpilih jadi presiden, mitra koalisinya harus mendukung seluruh kebijakan pemerintah?

Yang namanya mitra koalisi itu kan mendialogkan..kontrak politik itu kan bukan sepihak ..saya belum pernah mendengar pernyataan dia seperti itu..yang namanya kesepakatan kontrak politik itu disepakati oleh kedua belah pihak..ini kan bukan kita melamar anak gadis, apapun yang dia mau kita setuju kan bukan begitu ..yang namanya kontrak politik itu kan ada agreement ..persetujuan kedua belah pihak kalau ngga itu bukan persetujuan..itu peta comply, kita kan koalisi bukan dalam kontek itu..kalau koalisi dalam kontek itu..sangat lemah kita

Faktanya selama 2004-2009 semua kebijakan SBY PKS mendukung?

Oh ngga kita base on contract..soal perhatian terhadap persoalan Palestina itu berdasarkan kontrak

Terus soal kebijakan SBY yang menyusahkan rakyat yang didukung PKS seperti kenaikan BBM, menolak hak angket cepu, BLBI dan lain-lain..apakah kedepannya nanti PKS akan begitu juga?

Yah saya kira sikap-sikap PKS di parlemen ada hal-hal yang tidak mendukung pemerintah..dalam kasus Iran misalnya kita protes keras kepada pemerintah tetapi dalam kasus lain seperti soal Palestina, pemberantasan korupsi..kita sama..memang ada hal-hal tertentu yang memang menyusahkan..kayak harga BBM memang hal yang memberatkan secara ekonomi, kita tahu memberatkan masyarakat tapi itu memang harga dunia saat itu, ketika turun kan..turun juga harga BBM. Yah memang di dalam kontrak politik itu kita sebagai mitra memang tidak bisa mengendalikan seluruhnya ketika itu berjalan..tapi paling tidak ada beberapa hal yang telah disepakati dan berjalan, palestina, pemberantasan korupsi, dan lain-lain.

Terakhir ustadz, kalau ustadz sendiri secara pribadi pengennya siapa yang jadi cawapres SBY?

Saya kan bagian dari majelis syuro PKS, kalau ditanya soal itu tentu saya tidak etis untuk menjawabnya..(fq)