Lost History: Membongkar Konsep "Manipulasi" Kelompok Neocon AS

Tokoh-tokoh neocon di AS dan para pendukungnya yang duduk dalam pemerintahan, tidak segan-segan menipu rakyat AS, membuat konspirasi untuk mencapai tujuan politisnya.

Sepak terjang mereka, diungkap oleh penulis Robert Parry dalam bukunya "Lost History" yang sudah dicetak ulang sebanyak tiga kali.

Dalam bukunya, Parry mengupas bagaimana kelompok neocon dan sekutu-sekutunya yang duduk dalam pemerintahan Presiden Ronald Reagan mengakui bahwa media massa dan rekayasa-rekayasa yang mereka ciptakan menjadi kebohongan-kebohongan kecil dari negara AS.

Dengan mengacu pada dokumen-dokumen rahasia tentang skandal Iran-Contra, Parry menulis bahwa kalangan neocon pada masa itu menggunakan konsep "Manajemen Persepsi", sebuah konsep memanipulasi rakyat AS dengan menghembuskan wacana ancaman luar negeri dengan cara yang berlebihan.

Teori propaganda ini pernah dilakukan pada era tahun 1980-an, dengan menakut-nakuti rakyat AS tentang negara-negara Dunia Ketiga yang miskin, terutama Nicaragua dengan penguasanya dari kelompok Sandinista. Strategi yang sama dilakukan untuk meminimalkan informasi-imnformasi negatif tentang kelompok-kelompok yang didukung oleh kalangan neocon di AS, misalnya kelompok yang kontra dengan kelompok Sandinista.

Dalam bukunya, Parry membeberkan sebuah memo yang ditulis oleh arsitek yang membuat strategi untuk menghadapi kelompok Sandinista di Nicaragua, yaitu dengan "melekatkan" topi hitam untuk kelompok Sandinista dan topi putih untuk kelompok yang kontra.

Parry juga menuliskan bagaimana peranan korps media massa dalam membantu kelompok neocon sehingga sukses menjalankan propagandanya di masa itu. Kelompok neocon kembali berjaya di masa pemerintahan Presiden George W. Bush dalam menjalankan teori "Manajemen Persepsi"nya, di mana Bush berhasil "menipu" rakyatnya dengan wacana terorisme untuk melakukan invasi ke Irak. (ln/mol).